Anda dapat MEMBERI TANPA MENGASIHI, tetapi tidak mungkin MENGASIHI TANPA PERNAH MEMBERI (Christian A. Baseler).
Saat kita memberi sesuatu kepada orang lain, banyak alasan di balik tindakan tersebut. Mungkin kita memberi karena terpaksa¸ atau agar mendapat penghargaan dan dihargai orang lain, atau memberi tanpa maksud apa-apa, hanya otomatis (robot kali ya?). Ternyata memang banyak orang memberi sumbangan, memberi ilmu dengan alasan-alasan di atas, bukan memberi dengan hati, tetapi memberi dengan pikiran. Kita mau memberi bila hal itu menguntungkan diri sendiri; membuat kita mendapatkan sesuatu, mengangkat nama baik, atau menguntungkan kita.
Memang kita dapat memberi dengan berbagai alasan, bahkan dapat memberi tanpa perasaan mengasihi, tetapi bila kita mengasihi, maka kita tidak dapat melakukannya tanpa pernah memberi. Bila kita mengasihi seseorang, maka kita berusaha semaksimal mungkin untuk memberi yang dibutuhkannya. Seorang ibu yang mengasihi anaknya akan memberi apa pun kepada anaknya; tidak apa-apa ia tidak mendapat bagian, asalkan anaknya dapat hidup sehat dan berbahagia.
Jadi marilah kita mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, lalu memberi dengan sepenuh hati untuk membahagiakan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Sudahkah? Bila belum, mari lakukan segera!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Piawai mengelola, menuntaskan pahit getir sendiri akan mendorong sosok manusia biasa menjadi bijak. (Christiaan AB)
Posting Komentar