Jumat, 16 April 2010

Memberi dan Menerima [SKDAG117]

Tuhan memberi kita dua tangan, untuk menerima dan memberi.
Kita bukan waduk penimbunan tetapi saluran untuk berbagi.
Jadi berilah maka kau akan menerima.


Pada umumnya orang bila ditanya “Mana yang anda pilih : memberi atau menerima?”, akan menjawab :”Ya menerima dong ...”, karena dengan menerima tidak ada resiko untuk kehilangan apa-apa. Tetapi bila dilihat pada kondisi saat itu, sebenarnya orang yang dapat memberi berarti ia memiliki kelimpahan, sedangkan bila ia hanya dapat menerima, artinya ia tidak memiliki apa-apa, sehingga hanya dapat menunggu pemberian orang lain.

Nah sekarang silahkan anda pilih: mau jadi orang yang dapat memberi atau yang hanya menerima? Jadi sebenarnya orang yang dapat memberi itu berbahagia, karena ia memiliki kelimpahan dan dapat membantu orang lain agar juga menjadi bahagia. Orang yang memberi lebih beruntung daripada orang yang hanya menerima.

Tetapi tentu saja membaginya harus dengan tulus hati dan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Jangan pakai syarat berikut :”Tuhan saya memberi orang lain sejuta, tetapi Engkau nanti beri saya kelimpahan sepuluh atau seratus kali lipat, ya ...”. Kalau pakai syarat berarti kita memberi tidak dengan tulus.

Walaupun saat ini kita tidak hidup berlimpahan, atau malah kekurangan; itu bukan berarti kita tidak dapat memberi; ingat dengan memberi kita merasa berkelimpahan, dan hal ini membuat kita mampu mengucap syukur dan berbahagia selalu. Hal ini menunjukkan bahwa kita bermental kaya, dengan selalu berpikir “saya kaya”, maka dengan perkenaan Tuhan, tidak lama lagi kita pun menjadi kaya. Sebaliknya kita hidup berkecukupan, tetapi hanya mengharapkan pemberian dari orang lain dan tidak mau memberi, maka hal ini berarti kita bermental miskin.

Tidak ada komentar: