Rabu, 07 April 2010

Kebiasaan Membentuk Keunggulan [SKDAG548]

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan kebiasaan (Steven Covey).


Jarang sekali kita melakukan sesuatu, dan langsung berhasil. Pada umumnya untuk memperoleh keberhasilan kita harus melakukannya berulang-ulang, bahkan kadang-kadang dengan prinsip trial and error, seperti yang dilakukan oleh Thomas Alfa Edison. Ia melakukan ratusan kali percobaan sebelum berhasil membuat lampu pijar. Dari sini kita dapat belajar sifat pantang menyerah dan tidak pernah putus asa dari Edison.


Menurut Steven Covey, kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang; kebiasaan inilah yang menciptakan keunggulan. Hal ini tentu saja sesuai dengan pepatah ‘manusia bisa karena biasa’. Manusia memang mahluk yang fleksibel, artinya dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi. Walaupun tentu saja untuk menyesuaikan dengan suatu kondisi baru, maka kita harus melakukannya berulang-ulang agar menjadi biasa.


Untuk dapat berenang, kita perlu belajar cara menggerakkan kaki dan tangan dengan benar; hal ini pun perlu dilakukan terus berulang-ulang sehingga kita menjadi otomatis, karena pergerakan tersebut sekarang sudah dikendalikan oleh otak bawah sadar. Demikian juga proses menyetir mobil, pertama kita perlu belajar dimana letak kopling, rem, dan gas. Sehingga waktu kita baru bisa menyetir, maka mobil yang kita kendarai tidak berjalan dengan mulus, tetapi setelah kita melakukannya berulang-ulang, maka hal itu telah menjadi kebiasaan dan telah dikendalikan otak bawah sadar, sehingga untuk menyetir mobil kita tidak perlu berpikir lagi, karena secara otomatis kaki kita bergerak untuk menginjak kopling, rem, atau gas pada saat yang tepat, sesuai kebutuhan.

Tidak ada komentar: