Kebaikan adalah
bahasa hidup yang bisa didengar oleh orang tuli dan bisa dibaca oleh orang buta
(Mark Twain).
Sarana manusia untuk berkomunikasi dengan pihak luar adalah
melalui pancaindra yang kita miliki, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pengecapan, terutama tiga yang pertama. Bagaimana bila salah
satu dari tiga pancaindra utama kita tidak berfungsi? Ternyata tidak masalah,
orang buta, orang tuli, orang bisu tetap dapat berkomunikasi dengan baik.
Bahkan Helen Keller, seorang wanita yang buta, bisu, dan tuli, tetap dapat
berkomunikasi melalui alat perabanya, bahkan ia secara luar biasa dapat
menyelesaikan studi tingkat sarjananya.
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik; dengan
akal/pikiran dan hati/budi manusia dapat mengatasi sebagian besar masalah yang
dihadapinya. Untuk masalah lain tentu
saja kita perlu bergantung dan minta bantuan kepada Tuhan. Bila indra
yang satu tidak berfungsi, kita dapat menggunakan indra yang lainnya untuk
berkomunikasi.
Tetapi ada satu hal yang luar biasa yaitu
berkomunikasi dengan hati. Setiap tindakan atau perbuatan yang kita lakukan
bila dilakukan dengan sungguh-sungguh murni, maka dapat dimengerti oleh semua
orang, walaupun ia mengalami gangguan panca indranya. Kebaikan merupakan salah
satu perbuatan yang dilakukan dengan hati; dengan melakukan kebaikan maka orang
yang menerimanya dapat memahami maknanya. Untuk itu marilah kita tebarkan
kebaikan agar semua orang mengenali bahasa kasih yang kita ungkapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar