Rabu, 23 Mei 2012

Kelemahan Sejati [SKDAG866]


Kelemahan tubuh bukanlah kelemahan sejati. Kelemahan sejati adalah kelemahan jiwa (Mohandas K. Gandhi).

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh atau daging kita memiliki banyak kelemahan, misalnya terserang demam bila hujan-hujanan, pegal dan linu bila kecapaian, sakit kepala bila terlalu lama di tengah terik matahari. Itu kelemahan fisik, yang relatif mudah diatasi, misalnya dengan jangan hujan-hujanan tetapi memakai payung, gunakan obat gosok atau dipijat untuk menghilangkan pegal dan linu, serta gunakan payung juga bila terpaksa berjalan di tengah terik matahari.

Lebih berbahaya adalah kelemahan jiwa; jiwa adalah pikiran, perasaan, dan kehendak yang ada dalam diri seseorang. Bila pikiran kita lemah, mungkin kita menjadi orang yang idiot, sedangkan bila kita tidak memiliki perasaan maka kita menjadi manusia yang dingin, tidak berprikemanusiaan, dan bila tidak ada kehendak, maka kita menjadi manusia yang apatis.
Jelas kelemahan jiwa lebih sulit diatasi dibandingkan dengan kelemahan fisik. Bila kelemahan fisik dapat diatasi dari luar (dengan menggunakan payung atau obat gosok), maka kelemahan jiwa perlu diatasi dari dalam, yaitu dari diri kita sendiri.

Bila kita tidak dapat atau tidak mau mengatasi kelemahan jiwa maka hal ini menjadi pusat kelemahan, dan kita tidak akan dapat meraih keberhasilan. Jadi kelemahan jiwa merupakan kelemahan sejati.

Tidak ada komentar: