Kelemahan tubuh bukanlah kelemahan sejati. Kelemahan sejati adalah kelemahan jiwa (Mohandas K. Gandhi).
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh atau
daging kita memiliki banyak kelemahan, misalnya terserang demam bila
hujan-hujanan, pegal dan linu bila kecapaian, sakit kepala bila terlalu lama di
tengah terik matahari. Itu kelemahan fisik, yang relatif mudah diatasi,
misalnya dengan jangan hujan-hujanan tetapi memakai payung, gunakan obat gosok
atau dipijat untuk menghilangkan pegal dan linu, serta gunakan payung juga bila
terpaksa berjalan di tengah terik matahari.
Lebih berbahaya adalah kelemahan jiwa; jiwa adalah
pikiran, perasaan, dan kehendak yang ada dalam diri seseorang. Bila pikiran
kita lemah, mungkin kita menjadi orang yang idiot, sedangkan bila kita tidak
memiliki perasaan maka kita menjadi manusia yang dingin, tidak
berprikemanusiaan, dan bila tidak ada kehendak, maka kita menjadi manusia yang
apatis.
Jelas kelemahan jiwa lebih sulit diatasi dibandingkan
dengan kelemahan fisik. Bila kelemahan fisik dapat diatasi dari luar (dengan
menggunakan payung atau obat gosok), maka kelemahan jiwa perlu diatasi dari
dalam, yaitu dari diri kita sendiri.
Bila kita tidak dapat atau tidak mau mengatasi
kelemahan jiwa maka hal ini menjadi pusat kelemahan, dan kita tidak akan dapat
meraih keberhasilan. Jadi kelemahan jiwa merupakan kelemahan sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar