Rabu, 29 Juni 2011

Manajemen Kemarahan [SKDAG740]

Apabila orang lain menceritakan keburukan kita, janganlah kita menjadi marah. Lebih baik mengubah keinginan untuk marah menjadi energi yang membuat kita menjadi lebih baik (AC Huang)

Marah merupakan suatu emosi negatif yang membuat kita bertindak tanpa berpikir lagi, akibatnya tentu saja tindakan kita menimbulkan penyesalan pada masa mendatang. Saat kita marah, akal sehat tidak kita gunakan, karena saat itu kita hanya ingin melepaskan kemarahan, tindakan saat itu tidak memikirkan resiko yang akan terjadi. Prinsip saat itu “bagaimana nanti”, padahal kita harus bertindak dengan prinsip “nanti bagaimana”.

Agar tidak menyesal, maka marilah kita mengelola kemarahan tersebut agar menjadi sesuatu yang berguna. Bila ada orang yang mengatakan bahwa kita bodoh, maka kita tidak perlu membuang energi untuk marah kepadanya, tetapi marilah kita gunakan energi tersebut ke arah yang positif dan berguna. Pertama-tama yang perlu kita lakukan adalah memaafkan orang tersebut, lalu kita gunakan energi kemarahan tersebut untuk belajar, sehingga dapat membuktikan bahwa kita ternyata adalah manusia yang pintar dan pandai.
Kemarahan membuat kita menjadi kecil, tetapi kemampuan memaafkan membuat kita menjadi manusia yang besar.

Janganlah membalas hal yang negatif kepada orang yang telah menyakiti atau menghina kita, tetapi gunakanlah hal tersebut sebagai motivasi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, dan juga bagi orang lain. Salah satu contoh lain yang ekstrim adalah saat pekarangan kita dilempari tahi binatang, maka janganlah marah, tetapi bersyukurlah karena kita telah mendapatkan pupuk yang berguna bagi tanaman di halaman rumah kita. Sanggupkah kita melakukannya? Marilah kita belajar sambil memohon kekuatan dari Tuhan, karena bagi Dia tidak ada yang mustahil …

Tidak ada komentar: