Luangkanlah sedikit ruang bagi diri
sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh dengan pendapat diri sendiri
(anonim).
Salah satu faktor penentu kesuksesan
seseorang adalah pengendalian emosi; hal inilah yang dikemukan oleh Daniel
Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence. Orang yang memiliki IQ tinggi
ternyata dalam dunia nyata tidak selalu memperoleh keberhasilan dalam
pekerjaannya; yang lebih berhasil adalah orang yang memiliki EQ (Emotional
Quotient) tinggi. Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk mengenal
emosi diri sendiri, mengenal emosi orang lain sehingga dapat mengelola emosi
pribadi, memotivasi diri sendiri, membangun empati, dan menyelesaikan konflik
dengan orang lain (Golleman, 1999).
Kemampuan orang yang ber-EQ tinggi adalah
mampu mengendalikan perasaan
(marah, cemas, dll.), mampu membaca dan memahami perasaan orang lain, mampu menunda kepuasan demi hasil yang lebih baik, dapat
mengatasi emosi orang lain dengan baik sehingga dapat mengatasi konflik. Hal
ini antara lain dapat dibuktikan dengan keberhasilan dalam karir, perkawinan
dan juga menjadi orang tua yang baik. Ia tidak kukuh dengan pendapat diri
sendiri atau tidak bersikap egois, tetapi mau menerima pendapat orang lain. Ia
mau merendahkan diri untuk menerima pendapat orang lain dan juga pendapat dari
diri sendiri, yaitu dengan cara melihat suatu masalah dari sudut pandang lain.
Marilah kita melatih emosi
kita agar dapat menjadi manusia yang lebih baik. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar