Senin, 27 Mei 2013

Kecerdasan Emosi [SKDAG960]



Luangkanlah sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh dengan pendapat diri sendiri (anonim).

Salah satu faktor penentu kesuksesan seseorang adalah pengendalian emosi; hal inilah yang dikemukan oleh Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence. Orang yang memiliki IQ tinggi ternyata dalam dunia nyata tidak selalu memperoleh keberhasilan dalam pekerjaannya; yang lebih berhasil adalah orang yang memiliki EQ (Emotional Quotient) tinggi. Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, mengenal emosi orang lain sehingga dapat mengelola emosi pribadi, memotivasi diri sendiri, membangun empati, dan menyelesaikan konflik dengan orang lain (Golleman, 1999).
Kemampuan orang yang ber-EQ tinggi adalah mampu mengendalikan perasaan (marah, cemas, dll.), mampu membaca dan memahami perasaan orang lain, mampu menunda kepuasan demi hasil yang lebih baik, dapat mengatasi emosi orang lain dengan baik sehingga dapat mengatasi konflik. Hal ini antara lain dapat dibuktikan dengan keberhasilan dalam karir, perkawinan dan juga menjadi orang tua yang baik. Ia tidak kukuh dengan pendapat diri sendiri atau tidak bersikap egois, tetapi mau menerima pendapat orang lain. Ia mau merendahkan diri untuk menerima pendapat orang lain dan juga pendapat dari diri sendiri, yaitu dengan cara melihat suatu masalah dari sudut pandang lain.
Marilah kita melatih emosi kita agar dapat menjadi manusia yang lebih baik. Amin.

Tidak ada komentar: