“Pelayananku adalah doaku" merupakan siasat iblis. Pelayanan sesuci apapun tidak dapat menggantikan saat doa. Carilah waktu untuk hening dan berdoa.
Banyak orang yang sudah terjun dalam pelayanan untuk membantu sesama mengatakan bahwa ”Pelayananku adalah doaku”, maksudnya adalah bahwa dengan melakukan pelayanan ia sudah melakukan hal terbaik untuk sesama, artinya juga sudah melaksanakan perintah Tuhan. Hal ini memang benar, tetapi pelayanan yang kita lakukan tidak dapat menggantikan doa yang perlu kita lakukan untuk berhubungan dengan Tuhan. Saat melayani sebenarnya bila dianalogikan dengan baterai, maka kita sedang mengeluarkan energi – yang suatu saat akan habis. Saat habis tentu saja baterai perlu di-charge kembali; diri kita pun perlu mengalami hal yang sama, yaitu mendapatkan pengisian ulang dari Tuhan, yang akan memberikan semangat baru, pencerahan, petunjuk, berkat dan berbagai hal lainnya yang kita perlukan.
Bila kita melakukan tugas, pekerjaan, atau pun pelayanan hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, maka suatu saat kita mengalami kejenuhan atau ketidakberdayaan. Nah ... saat itulah kita perlu menghadap kepada Tuhan untuk mendapatkan ’energi’ baru dari-Nya.
Tuhan adalah sumber dari segalanya, karena itu marilah kita selalu menghadap dan bersekutu dengan-Nya untuk menyerahkan segala kelemahan dan kekurangan kita, memohon ampun, meminta kekuatan dan bimbingan. Biarlah dalam doa, kita berkomunikasi dengan Tuhan secara pribadi, dan sediakan juga saat hening agar kita pun dapat mendengarkan suara-Nya, karena prinsip komunikasi adalah dua arah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar