Untuk mengalahkan hambatan dibutuhkan bukan hanya akal dan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan hati serta bersandar pada Tuhan (D. Agus Goenawan)
Beberapa waktu yang lalu, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk naik ke atas Gunung Sinai di Mesir, yaitu tempat Allah memberikan dua loh batu kepada Nabi Musa yang berisikan Sepuluh Perintah Allah. Ternyata perjalanan yang ditempuh tidak mudah, kami harus berangkat tengah malam dari hotel tempat menginap, dan perjalanan diawali dengan naik onta selama hampir dua jam sampai ke satu warung tempat istirahat.
Dari seluruh anggota rombongan, yang berjumlah 45 orang, hanya 25 orang yang siap untuk naik ke atas Gunung Sinai, sedang yang lainnya lebih memilih untuk terus tidur di hotel. Waktu sampai di warung tempat istirahat, ternyata ada seorang bapak dari rombongan lain yang telah turun, tetapi tangannya patah karena jatuh di tangga-tangga gunung batu. Melihat hal ini mungkin ada sebagian orang yang mengalami ketakutan dan berpikir dua kali untuk naik ke atas gunung; selain itu ada juga yang kepalanya pusing dan kecapaian setelah naik onta sehingga memilih untuk tinggal di warung saja daripada meneruskan perjalanan.
Sebagian rombongan yang tersisa meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki tetapi ternyata hanya 11 orang yang akhirnya berhasil mencapai puncak, di antaranya ada dua orang ibu yang sudah berusia di atas 50 tahun dan salah satu di antaranya menderita sakit lutut. Beberapa orang bapak-bapak dan anak muda yang lebih segar ternyata hanya mencapai lereng; apa yang membedakan mereka? Ternyata bukan hanya kekuatan fisik yang dibutuhkan, tetapi kekuatan hati, semangat, dan impian untuk mencapai tujuan (puncak Gunung Sinai), serta tentu saja bersandar kepada kekuatan Tuhan.
Hal yang sama terjadi saat kita menghadapi berbagai masalah, yang mungkin secara logika tidak dapat kita selesaikan. Tetapi dengan memiliki pengharapan dan iman kepada kuasa Allah, maka semuanya dapat terjadi dan terselesaikan dengan baik. Yang perlu kita lakukan adalah tetap setia dan percaya kepada Allah, dan selanjutnya Dia yang akan menyelesaikannya bagi kita secara ajaib. Amin …
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar