Kasih dibentuk saat sedang ditolak
Pengharapan dibentuk saat kita ragu.
Iman dibentuk saat kita menderita.
Itulah cara Tuhan membentuk anak-anakNya.
Bila kita setia mengikuti Tuhan, maka artinya kita mau mengikuti Dia dalam segala kondisi, baik pada saat senang atau bahagia, dan juga pada saat sedih atau menghadapi masalah. Pada umumnya orang memuji Tuhan saat bahagia, tetapi bila sedang menghadapi masalah dan doanya tidak dikabulkan (menurut pendapatnya sendiri), maka ia mulai menghujat Tuhan. Padahal bila kita renungkan, maka kita sadar bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita baik pada saat senang, maupun susah. Dia tetap setia menemani kita, tetapi kita yang malahan sering meninggalkan-Nya.
Saat kita sedang menghadapi masalah, sebenarnya Tuhan sedang membentuk diri kita. Untuk mengasihi orang-orang yang baik pada kita, rasanya tidak ada masalah, tetapi mampukah kita mengasihi sesama, saat orang itu menolak bahkan memusuhi kita? Saat itulah kita sedang dibentuk untuk memiliki kasih yang murni, tanpa syarat, dan tidak mengharapkan timbal balik.
Bila ada kepastian akan hari esok, maka kita tidak memiliki lagi keraguan; artinya pengharapan jelas ada di depan mata kita. Tetapi saat kita menghadapi masalah yang berat, misalnya sakit kanker stadium lanjut, maka dalam pikiran kita muncul berbagai hal: “apakah saya dapat sembuh?”, “apa yang terjadi dengan keluarga atau bisnis saya?”. Saat kita menghadapi ketidakpastian, apakah kita tetap memiliki pengharapan yang positif dan percaya kepada Tuhan yang maha kuasa?
Saat kita diberkati Tuhan, usaha maju, serta keluarga bahagia, maka kita memiliki iman terhadap Tuhan. Tetapi saat kita menderita, apakah iman kita dapat teguh dan percaya bahwa Tuhan sanggup mengatasi semua masalah dan penderitaan kita. Bila kita tetap percaya, berarti iman kita memang kokoh seperti batu karang.
Itulah semua cara Tuhan untuk membentuk diri kita agar menjadi semakin penuh kasih, pengharapan, dan tetap memiliki iman yang kokoh. Percayalah Dia tidak pernah meninggalkan kita barang sedetikpun; Tuhan kita tetap setia menemani langkah-langkah kehidupan kita. Percayalah!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar