Manusia bertindak berdasarkan
persepsi dirinya; untuk mencegah failure
yang dapat diperhitungkan sebelumnya, periksa dulu seberapa jauh gap antara persepsi dengan
reality (Erna).
Salah satu kelemahan manusia adalah dalam hal penguasaan
diri; saat dia sedang emosional, karena marah, kecewa, atau sedih yang
berlebihan, maka ia seringkali bertindak tidak berdasarkan rasio atau logika
lagi, tetapi semata-mata hanya untuk meluapkan emosinya. Saat itu prinsipnya
adalah “bagaimana nanti”, ia tidak memperhitungkan resiko yang akan terjadi
akibat tindakannya tersebut. Padahal seharusnya sebelum melakukan suatu
tindakan kita perlu mempertimbangkan resiko yang akan terjadi terlebih dahulu,
artinya kita menggunakan prinsip “nanti bagaimana”.
Untuk mencegah failure,
yaitu resiko yang tidak diinginkan, maka sebaiknya kita membandingkan dulu
antara persepsi yang ada dalam diri kita dengan kenyataan yang ada. Misalnya
bila ada orang yang memelototi Anda, janganlah segera emosional, sehingga Anda
memarahi bahkan memukulnya. Mungkin saja ia terbelalak kepada Anda, karena baju
Anda sobek besar di bagian dada, dan ia sebenarnya ingin memberitahu kepada
Anda.
Tarik nafas yang panjang, kendalikan emosi, lalu
lakukan evaluasi sebelum Anda bertindak. Niscaya … tindakan Anda tidak akan
menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar