Cinta sejati membutuhkan pengorbanan, seperti benih yang rela mati
untuk menghasilkan tumbuhan dan buah berlimpah (DAG).
Cinta itu merupakan kata kerja yang harus diwujudkan;
tidak bisa kita menyatakan cinta hanya dengan kata-kata, tetapi harus
mewujudkannya dengan segala pengorbanan dari diri kita. Cinta sejati itu
seperti garam yang melarutkan dirinya dalam sepanci masakan, agar makanan
tersebut menjadi enak dan nikmat, sedangkan garam itu sendiri menjadi habis.
Sanggupkah kita mencintai seseorang dengan melakukan
pengorbanan untuk membahagiakannya? Bagi cinta sejati tidak ada yang mustahil,
seorang ibu rela mengorbankan segala-galanya agar anaknya dapat hidup dengan
sehat dan bahagia; ada ibu yang rela berpuasa agar anak-anak balitanya dapat
makan dengan cukup. Nah inilah cinta sejati yang memberikan pengorbanan.
Marilah kita
mewujudkan cinta sejati dengan mengutamakan orang yang kita cintai dan
mengorbankan keinginan diri kita sendiri. Jadilah seperti benih yang rela mati,
agar ia dapat menumbuhkan sebatang pohon yang kelak akan menghasilkan banyak
buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar