Selasa, 11 November 2008

SKDAG294 Sampai Dengan SKDAG298

Jangan Takut untuk Mencoba (SKDAG294)

Yang membuat kita gagal, bukanlah jatuh, melainkan tidak melakukan apa-apa. Bila kita sudah mencoba, maka kita belajar sesuatu, tetapi bila diam saja, tidak ada hasil.

Dengan berbagai pertimbangan, antara lain takut salah, malu dll., maka kita cenderung untuk tidak mau mencoba hal baru. Kita semua senang berada dalam ’comfort zone’ sehingga enggan mencoba. Padahal bila kita mencoba, ada kemungkinan untuk berhasil. Jadi masih ada probabilitas untuk berhasil.

Dan walaupun gagal, setidaknya kita telah belajar sesuatu yang salah, sehingga tidak akan mengulanginya lagi. Thomas Alfa Edison menyatakan ”Saya tidak gagal, tetapi menemukan cara yang salah untuk membuat lampu pijar !”. Dari proses belajar tersebut akhirnya ia berhasil.

Tetapi bila karena ketakutan, rasa malu, kita tidak mau mencoba, maka yang terjadi kita tidak memperoleh hasil apa-apa. Secara statistik probabilitasnya sama dengan nol.
So ... marilah kita berani mencoba hal baru, tentu saja dengan penuh perhitungan.

Komentar Fanny : Setuju kalau kita harus selalu berusaha untuk tidak menyerah sebelum mencoba segala hal.


Lihatlah ke Tempat Terang (SKDAG295)

Hadapkan wajahmu ke cahaya matahari, maka bayangan gelap jatuh di belakangmu (M. Gandhi).
Lihat masa depan yang terang, maka kamu tidak melihat masa lalu yang kelam.

Siapa yang tidak pernah gagal? Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan, kekecewaan pada masa lalu. Biarlah semua yang telah lalu tersebut menjadi bahan introspeksi bagi kita, tetapi tidak membebani perjalanan hidup kita sekarang.

Jalani kehidupan sekarang dengan penuh harapan dan sukacita. Lihatlah selalu ke tempat terang, sumber rahmat, kebaikan, pengharapan, kesehatan, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita dapat meninggalkan kekelaman kehidupan masa lalu.

Majulah terus ke depan, jangan terhambat oleh kekelaman masa lalu !

Menurut Fanny : Masa lalu yang kelam kadang akan menguatkan kita, tetapi masa depan yang cerah harus selalu kita perjuangkan tentunya. Masa lalu yang menyenangkan akan menjadi memori yang indah.


Lakukan Dulu untuk Orang Lain (SKDAG296)

Jika ingin bahagia, usahakan agar orang-orang lain bahagia juga (Russel).
Jika ingin dicintai seseorang, cintailah dia dan bersikaplah agar layak dicintai (Benjamin Franklin).

Kita tidak dapat mengubah orang lain, tetapi dapat mengubah diri sendiri. Karena itu marilah kita mulai dari diri sendiri; bila kita ingin bahagia, maka tugas kita untuk membahagiakan orang lain. Rasakanlah bagaimana perasaan anda setelah berhasil membuat orang tersenyum bahagia ! Ternyata kita mengalami kepuasan dan kebahagiaan juga.

Demikian juga bila kita ingin dicintai dan dihargai orang lain, maka mulai dari diri kita sendiri untuk mencintai dan menghargai orang tersebut. Dan jangan lupa untuk bersikap dan bertindak bahwa diri kita memalang layak untuk dicintai dan dihargai. Jadi perilaku dan kepribadian dalam diri kita sangatlah menentukan pandangan orang lain.

Stephen Covey menyatakan hal ini dalam kebiasaan ke lima dari manusia yang sangat efektif : ”Berusahalah mengerti lebih dahulu, baru dimengerti (seek first to understand…then to be understood)”. Hal ini pun merupakan penerapan hukum cinta kasih yang kedua : ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri !”, seperti yang diajarkan Yesus Kristus.


Marilah Melayani Sesama [SKDAG297]

Allah hadir tidak hanya di dalam kita, tetapi juga di antara kita (Nguyen van Thuan).
Hidup ini pendek dan waktu cepat berlalu, jadi janganlah menunda berbuat baik (NN).

Manusia diciptakan bukan hanya untuk diri sendiri, dan juga bukan hanya untuk Allah. Manusia diminta untuk menjadi wakilNya di dunia yang turut berkarya untuk membantu umat yang membutuhkan pertolongan mulai saat ini juga. Jangan ditunda, karena nanti akan terlambat.

Allah sudah memberikan segalanya kepada saya dan anda, jadi kini giliran kita untuk juga memberikan titipan Allah tersebut kepada orang lain. Selamat berkarya, melayani sesama !


Jadilah yang Terbaik (SKDAG298)

Menjadi BAIK tidak cukup. Agar diingat orang dan dapat memenangkan persaingan kita perlu menjadi yang TERBAIK. Karena kecap saja selalu mau menjadi nomor satu, maka kita juga PERLU menjadi nomor satu.

Siapa juara Eropa 2008 ? Penggemar sepakbola segera akan menjawab SPANYOL, tetapi bila ditanya siapa juara duanya, banyak yang mikir dulu, bahkan sebagian besar sudah lupa bahwa Spanyol mengalahkan Rusia di final. Betul tidak ? Salah tuh, yang dikalahkan Spanyol adalah Jerman.

Memang manusia hanya mengingat yang terbaik (nomor satu); jadi janganlah berharap cukup untuk menjadi nomor 2 atau 3. Mungkin hal tersebut sudah baik, tetapi anda akan segera dilupakan dan tetap kalah bersaing dengan si nomor satu.

Bangkitkan semangat bersaing untuk menjadi pemenang dalam segala hal. Berusahalah untuk menjadi nomor satu, tetapi bila anda belum berhasil, jangan kecewa. Tetaplah bersukur karena kita telah berusaha, dan pasti kita pun telah menikmati hasil dari perjuangan yang telah kita lakukan.

Berusaha menang, tetapi juga siap kalah, merupakan suatu sikap yang luar biasa. Contohlah Mc Cain yang mengaku kalah dan mengucapkan selamat bagi Obama. Hal ini berlawanan dengan kandidat yang kalah dalam berbagai pilkada di Indonesia; mana mau mereka mengaku kalah … malah yang terjadi … mau menggasak sang pemenang.

Good is not enough, we must be the great (Jim Collins, Good to Great).

Tidak ada komentar: