[SKDAG206]
KENDALIKAN nafsu dalam dirimu, KEMBANGKAN talenta yg TUHAN berikan.
Hal ini akan membentuk dan menghasilkan anda yg luar biasa pada masa mendatang.
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terbaik, karena memiliki akal / pikiran dan budi / hati nurani. Karena itu marilah kita gunakan akal dan hati kita, serta bakat / talenta yang telah Tuhan sediakan untuk mengembangkan diri agar menjadi manusia tangguh yang berguna bagi orang lain. Dengan hati juga, marilah kita mengendalikan diri untuk menghindari nafsu untuk berbuat buruk yang akan merugikan dan menutup masa depan kita.
Mari wujudkanlah diri kita menjadi manusia luar biasa yang memiliki pikiran dan kecerdasan cemerlang serta hati yang terbuka untuk menerima kekurangan dan masukan dari berbagai pihak.
[SKDAG207]
Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudra tenang. Ia dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan. Semua menjadikannya tangguh.
Semua kepahitan, kegagalan, pengalaman yang menyakitkan pada masa lalu, merupakan ujian untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Bila kita berhasil melewati semua itu, maka kita menjadi manusia yang lebih arif, tangguh, dan penuh pengalaman.
Janganlah kecewa dengan pengalaman pahit masa lalu, karena semua itulah yang membentuk diri anda sekarang. Bersyukurlah atas semua hal yang telah kita alami selama ini.
[SKDAG208]
Kualitas individu direfleksikan oleh standar yang diterapkan bagi dirinya sendiri dalam kehidupan (Ray Kroc).
Jadi tentukanlah standar hidup yang sesuai dengan cita-citamu.
Masa depan ada di tangan kita sendiri. Mau jadi pemenang atau pecundang, semua kita yang menentukan, bukan orang lain. Bila kita mau jadi pemenang, maka mulai sekarang siapkanlah segala sesuatu yang anda perlukan untuk mewujudkannya.
Jalan yang termudah adalah dengan menuliskan goal anda secara spesifik, terukur, dan dapat diwujudkan dengan kerja keras. Setelah itu anda visualisasikan secara jelas dalam pikiran anda. Dengan demikian anda akan mengetahui apa yang anda butuhkan untuk menjadi ‘orang’ yang seperti itu.
[SKDAG209]
Tua bukan ditentukn usia; tua berarti orang yang tidak mau belajar lagi.
Hal terbesar dalam hidup ini adalah menjaga agar otak/pikiran kita tetap muda (Henry Ford).
Secara fisik, memang manusia ditentukan oleh faktor usia, tetapi secara non-fisik marilah kita tetap menjadi manusia ’muda’ yang selalu haus akan berbagai hal baru. Janganlah merasa pintar, tetapi tetaplah bodoh, sehingga kita akan terus belajar.
Bila kita sudah berpuas diri, maka kita sudah menjadi manusia ’tua’ yang tidak memiliki harapan dan keinginan lagi. Kita menjadi statis dan malah mungkin menjadi sombong, karena merasa sudah hebat. Jadi gunakan terus pikiran kita untuk menghasilkan berbagai hal baru yang berguna bagi sesama.
[SKDAG210]
Kebohongan tetap merupakan kebohongan walau jutaan orang menganggap itu suatu kebenaran. Perlu tekad yang kuat untuk menyatakan suatu kebenaran (Buddha).
Sepandai-pandainya manusia menutupi kebohongan, maka akhirnya akan terbongkar juga. Biasanya untuk menutupi kebohongan, orang akan membuat kebohongan baru terus menerus. Akhirnya orang lain akan melihat bahwa yang dia ungkapkan memiliki hal yang tidak masuk akal, dan akhirnya kebohongannya pun terungkap.
Seorang oknum kejaksaan agung yang menerima uang milyaran rupiah, pada awalnya mengatakan bahwa uang itu bukan suap, tetapi uang bisnis permata. Beberapa bulan kemudian saya baca di koran bahwa yang bersangkutan telah mencaput hasil BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang sebelumnya telah ditandatanganinya.
Bila dalam ’bicara’ saja ia sudah tidak konsisten (plin-plan), maka tentu saja kita meragukan kualitas diri dan pekerjaan yang telah dilakukannya selama ini. Memang dibutuhkan keberanian dan tekad yang luar biasa untuk mengungkapkan suatu fakta. Aa Gym berani mengungkapkan bahwa ia berpoligami. Itulah kejujuran yang telah diungkapkan Aa Gym, dan ia siap menanggung segala akibatnya. Aa Gym bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukannya. Bila ia berbohong dan menutupi kehidupan poligaminya, maka yang terjadi tentu saja akan lebih parah lagi. Beranikah kita mengungkapkan kejujuran atas tindakan diri sendiri atau atas tindakan sesama yang tidak benar ? Semoga Tuhan yang memampukan kita !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar