Kamis, 20 Oktober 2011

Mengelola Kemarahan [SKDAG775]

Orang hendaklah ... lambat untuk marah, sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran dihadapan Allah (Yakobus).

Kemarahan membuat semua manusia, siapapun dia dan apa pun kedudukannya, menjadi bodoh, karena saat ia sedang marah, maka ia tidak dapat lagi mengendalikan diri. Pada saat itu semua yang keluar dari mulutnya dan semua tindakannya tidak dipikirkan lagi, karena dilakukan hanya untuk memuaskan emosinya.

Saat kita diliputi kemarahan, maka tindakan kita pun pasti tidak sesuai dengan kehendak Allah yang mengajarkan hukum kasih kepada kita semua. Tindakan kita, karena pengaruh emosi, hanyalah untuk merusak atau menghancurkan segala sesuatu yang ada di sekeliling kita. Ketika emosi bekerja maka kita bertindak berdasarkan prinsip ‘bagaimana nanti’, sedangkan saat kita menggunakan logika atau otak kita maka kita bertindak berdasarkan prinsip ‘nanti bagaimana’. Sebelum bertindak hendaknya kita memikirkan resiko yang akan terjadi atas setiap tindakan yang kita lakukan atau perkataan yang kita keluarkan.

Karena itu pesan Allah, hendaknya kita lambat untuk marah. Kendalikan amarah kita dengan menundanya dengan menurunkan emosi atau dengan memikirkan akibat yang akan terjadi. Melampiaskan emosi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tidak merugikan, misalnya dengan menarik nafas dalam berkali-kali dan berdoa, atau Anda lari ke kamar mandi dan berteriak serta memukul air. Semua hal tersebut pastilah menurukan emosi atau rasa marah yang tersimpan dalam diri kita; setelah itu barulah kita berpikir untuk melakukan tindakan yang positif dan tidak merugikan orang lain.

Marilah kita belajar untuk mengelola kemarahan kita sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain, dan terutama tentu saja agar tidak merugikan diri kita sendiri.

Tidak ada komentar: