Beranilah berkata dengan benar. Kritik yang perlu dikritik, hargai yang perlu dihargai, pujilah yang layak dipuji, dan cela yang salah tetapi dengan cara yang benar.
Peribahasa yang berbunyi ”lidah memang tidak bertulang” memang benar. Secara fisik jelas benar, karena bila lidah bertulang maka ia menjadi kaku dan membuat kita sulit untuk berkata-kata. Tetapi karena lidah begitu fleksibel, maka seringkali kita tidak dapat mengendalikan kata-kata yang keluar dari mulut, sehingga yang terjadi adalah penyesalan kemudian.
Seringkali kita berkata-kata dengan tidak sepantasnya karena kita tidak dapat mengendalikan emosi, sehingga kata-kata yang kita ucapkan tidak dipikir lagi, tetapi terucap otomatis untuk mengumbar kemarahan, kekecewaan, dan lain-lain. Di sisi lain, kita pun seringkali tidak berani untuk mengatakan yang benar, karena ada perasaan tidak enak terhadap lawan bicara kita, atau kata-kata sebaliknya yang kita keluarkan dengan tujuan untuk menyenangkan orang tersebut. Karena itu janganlah kita menjadi ”Yes-man”, tetapi marilah kita belajar untuk mengatakan yang sebenarnya, sesuai dengan fakta yang ada.
Bila ada yang tidak berjalan dengan semestinya, hendaknya kita berani mengkrikik dan mencelanya sehingga terjadi perbaikan yang bermanfaat bagi banyak orang. Demikian juga bila ada yang benar dan prestasi yang luar biasa, maka kita pun perlu berani untuk mengatakan apa adanya Pujilah yang layak dipuji dan hargai untuk berbagai hal yang perlu dihargai. Marilah kita belajar berkata benar, sesuai fakta yang terjadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar