Minggu, 19 Agustus 2012

Tentang Kemauan … [SKDAG895]


Siapa pun boleh memiliki kemauan, tetapi yang Anda mau belum tentu bisa dan yang Anda mau belum tentu layak/benar.

Mau atau mampu lebih dulu? Jelas “mau” harus ada lebih awal, karena hal ini memberikan motivasi kepada kita untuk melakukannya dengan baik dan motivasi untuk belajar; hal inilah yang pada akhirnya membuat kita menjadi “mampu”. Pada saat ada kemauan, maka selalu ada jalan keluar. Contoh seorang anak balita akhirnya mampu berjalan, karena ia memiliki kemauan untuk berjalan, sehingga walaupun ia menangis karena jatuh, ia tetap bangun kembali dan berjalan lagi. Hal itulah yang membuatnya menjadi dapat berjalan dengan baik.

Tetapi kemauan juga tetap belum cukup, karena yang menjadi kemauan kita belum tentu sesuai dengan rencana Allah, sehingga walaupun kita telah berusah mati-matian, tetapi tidak berhasil juga. Kemauaan yang kita miliki juga mungkin tidak benar di mata Tuhan, sehingga hal ini pun membut keinginan kita tetap tidak terwujud.

Jadi sebelum kita menyatakan kemauan, kita perlu terlebih dahulu bersujud di hadapan Tuhan dan menanyakan apakah keinginan kita tersebut sesuai dengan rencana-Nya. Siapkan saat hening untuk mendengarkan jawaban-Nya. Setelah itu sesuaikan rencana kita dengan rencana-Nya, dan kemudian baru kita laksanakan, maka semuanya niscaya dapat terwujud. Amin.

Tidak ada komentar: