Siapa pun boleh
memiliki kemauan, tetapi yang Anda mau belum tentu bisa dan yang Anda mau belum
tentu layak/benar.
Mau atau mampu lebih dulu?
Jelas “mau” harus ada lebih awal, karena hal ini memberikan motivasi kepada
kita untuk melakukannya dengan baik dan motivasi untuk belajar; hal inilah yang
pada akhirnya membuat kita menjadi “mampu”. Pada saat ada kemauan, maka selalu
ada jalan keluar. Contoh seorang anak balita akhirnya mampu berjalan, karena ia
memiliki kemauan untuk berjalan, sehingga walaupun ia menangis karena jatuh, ia
tetap bangun kembali dan berjalan lagi. Hal itulah yang membuatnya menjadi
dapat berjalan dengan baik.
Tetapi kemauan juga tetap
belum cukup, karena yang menjadi kemauan kita belum tentu sesuai dengan rencana
Allah, sehingga walaupun kita telah berusah mati-matian, tetapi tidak berhasil
juga. Kemauaan yang kita miliki juga mungkin tidak benar di mata Tuhan,
sehingga hal ini pun membut keinginan kita tetap tidak terwujud.
Jadi sebelum kita menyatakan kemauan, kita perlu terlebih dahulu bersujud di hadapan Tuhan dan menanyakan apakah keinginan kita tersebut sesuai dengan rencana-Nya. Siapkan saat hening untuk mendengarkan jawaban-Nya. Setelah itu sesuaikan rencana kita dengan rencana-Nya, dan kemudian baru kita laksanakan, maka semuanya niscaya dapat terwujud. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar