Jumat, 10 Agustus 2012


Iman, Tidak Membutuhkan Penjelasan [SKDAG891]

Bagi yg memiliki iman, tidak dibutuhkan penjelasan apapun. Bagi yang tidak memiliki iman, tidak ada penjelasan yang masuk akal (St. Thomas Aquinas).

Manusia dengan pikirannya luar biasa sering menganalisis berbagai macam hal, untuk menentukan apakah hal tersebut mungkin terjadi atau tidak. Tetapi bila kita bicara iman, maka berarti kita dapat mempercayai berbagai hal tanpa perlu pembuktian ilmiah lagi.

Misalnya bila ada seseorang yang dikatakan oleh dokter, bahwa ia telah menderita kanker stadium empat. Tetapi karena doa dari teman-temannya ternyat a ia dapat sembuh kembali. Bagi orang yang beriman, hal ini merupakan rencana Allah yang berada di atas kemampuan akal manusia. Tidak perlu ada penjelasan yang masuk akal mengenai peristiwa tersebut.
Tetapi bagi orang yang hanya mengandalkan kepandaian dan kehebatan otaknya, maka ia menuntut suatu pembuktian yang masuk akal. Ia ingin mengetahui faktor apa yang menyebabkan orang itu sembuh dan sehat seperti sediakala kembali.

Manakah yang Anda pilih, percaya akan sesuatu yang tidak mungkin atau terus mempertanyakan, dan percaya setelah ada buktinya?

Tidak ada komentar: