Selasa, 27 Maret 2012

Hati, Sukacita, dan Iman [SKDAG835]

Bila hati kita adalah matahari, maka sukacita adalah bintang-bintangnya, dan iman menjadi bulan yang bersinar ketika kita dalam kegelapan (Terri Guillemets).

Matahari merupakan sumber kehidupan yang memberikan sinar dan kehangatan bagi seluruh planet yang bergerak memutarinya. Analoginya adalah sama dengan hati yang menjadi pusat kehidupan diri kita; dengan adanya hati atau budi, kita dapat membedakan yang benar dari yang salah dan juga dapat mengasihi.

Matahari adalah salah satu bintang di alam semesta ini; demikian juga dengan adanya hati yang mau mengasihi, maka kita pun dapat memiliki sukacita dalam hidup kita. Demikian juga dengan adanya matahari, maka kita pun dapat melihat bulan bersinar dan menjadi terang. Hal serupa kita alami bila kita memiliki hati yang selalu bersyukur dan bersukacita, maka iman kita pun akan bertumbuh dan menjadi terang di tengah kegelapan atau masalah dalam kehidupan ini.

Jadi marilah kita jadikan hati kita sebagai pusat kehidupan, dengan selalu bersyukur atas segala hal yang terjadi serta senantiasa bersukacita terhadap seluruh hal yang kita alami dalam hidup ini. Niscaya hal ini membuat kita mampu menjadi terang dunia untuk menerangi sekeliling kita. Amin.

Tidak ada komentar: