Nilai manusia terletak pada apa yang diciptakannya, bukan pada jumlah milik yang dikumpulkannya (Kahlil Gibran).
Manusia tidak dinilai dari kekayaan yang dimilikinya; kekayaan hanyalah salah satu ukuran dunia dan kita perlu ingat juga bahwa kekayaan itu sebenarnya milik Tuhan yang dititipkan kepada kita, dan Dia dapat mengambilnya kembali. Memiliki kekayaan memang tidak salah, karena tanpa itu kita pun tidak dapat hidup dengan layak dan tidak dapat membantu sesama yang membutuhkan. Tetapi merupakan suatu kesalahan besar bila kita mengutamakan kekayaan di atas segalanya, karena bila demikian berarti kita : “Hidup untuk kaya”, artinya yang lain bukanlah prioritas hidup kita.
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Manusia mati meninggalkan apa? Kekayaan, bila digunakan untuk membantu sesama, merupakan sesuatu yang baik juga, tetapi akan lebih berarti lagi bila kita dapat meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan dikenang terus oleh masyarakat. Misalnya seluruh manusia mengenang jasa baik Thomas Alpha Edison yang telah menemukan lampu pijar, Wright bersaudara yang menemukan pesawat terbang, pak Mujair yang menemukan ikan Mujair, dan masih banyak yang lainnya.
Hidup manusia itu singkat, hanya sekitar 70 tahun dengan usia produktif sekitar 30 tahun, karena itu marilah manfaatkan hidup kita ini agar dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi anak cucu kita. Setuju? Ayo mari kita mulai berkarya sekarang, mulai dari keluarga kita sendiri baru kemudian melauas ke ruang lingkup yang lebih besar; jangan tunda lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar