Dimana, kapan, dan kepada siapakah kita berbuat baik? Jawabannya adalah dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja; seperti iklan salah satu minuman cola yang sangat terkenal di seluruh dunia. Dalam berbuat baik hendaknya kita pun melakukannya secara total, dengan segala milik kita, baik tenaga, waktu, pikiran, maupun harta kita.
Memang tidak mudah untuk berbuat baik seperti demikian, tetapi mintalah bantuan Tuhan, maka Ia yang akan memampukan kita untuk melakukannya. Misalnya bila kita mau berbuat baik pada semua orang, maka bagaimana dengan musuh kita. Dalam hal ini pun kita perlu untuk berbuat baik kepadanya; marilah kita belajar untuk mengasihi musuh kita. Mana yang lebih penting musuh atau sahabat? Jelas sahabat, bahkan ada pepatah yang menyatakan bahwa “memiliki satu musuh pun sudah terlalu banyak”, jadi marilah kita ubah musuh menjadi sahabat dengan berbuat baik kepadanya.
Salah satu teladan dalam melakukan perbuatan baik adalah ibu Teresa. Sebagai orang Albania yang beragama Katolik, beliau melayani di India yang mayoritas beragama Hindu. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau melakukannya dengan tulus tanpa memandang suku bangsa, agama, dan juga bukan untuk mencari popularitas atau kekayaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Ibu Teresa mengibaratkan bahwa ia hanyalah sebatang pensil yang berada di tangan Tuhan, yang menuliskan surat cinta untuk umat-Nya.
Bila kita melihat hubungan kita dengan Tuhan, maka siapakah yang terlebih dulu berbuat baik, manusia atau Tuhan? Jelas Tuhan; Dia mengasihi kita selagi kita masih berdosa. Dia memberikan hujan kepada semua orang, orang baik maupun orang jahat; Dia juga memberikan matahari, Oksigen dan lain-lain kepada semua orang. Kita sudah menerima banyak kebaikan dari Tuhan, karena itu sekaranglah saatnya untuk membalas kebaikan-Nya dengan berbuat baik kepada sesama yang ada di sekeliling kita sebagai wujud dari rasa syukur dan terimakasih kita kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar