Rabu, 04 Januari 2012

Mimpi Membentuk Masa Depan [SKDAG795]

Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt).

Hidup dimulai dengan mimpi; tanpa mimpi maka tidak ada kehidupan bagi diri kita. Marilah kita bayangkan apa yang terjadi bila Wright bersaudara tidak memimpikan pesawat terbang, Thomas Alfa Edison tidak bermimpi tentang lampu pijar, atau Bung Karno yang tidak memimpikan kemerdekaan Indonesia? Pasti tidak ada kehidupan indah seperti yang kita alami sekarang.

Untuk diri kita pribadi pun, kita perlu memiliki mimpi, yaitu cita-cita yang ingin kita capai dan diuraikan menjadi sasaran atau tujuan yang dapat kita realisasikan. Tanpa tujuan maka hidup kita menjadi tidak jelas, karena dengan adanya tujuan maka kita dapat membuat berbagai rencana untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dalam setiap hal pun kita perlu menentukan tujuan, misalnya apa yang akan kita lakukan pada hari ini, apa yang akan saya beli di pasar.

Janganlah biarkan hidup kita mengalir apa adanya, karena kita akan terbawa arus menuju tempat yang belum tentu kita ingini. Bermimpilah, tetapi tidak cukup hanya mimpi, semua harus segera kita wujudkan dengan melakukan tindakan …. take action … now. Jangan tunggu atau tunda lagi, mulai dari sekarang ….

Saya kutipkan satu artikel yang saya dapaat dari salah satu milist yang menunjukkan pentingnya mimpi bagi hidup kita.

Jack Canfield, penulis "Chicken Soup for the soul", pernah bercerita bahwa ia pernah mengadakan sebuah pesta kostum. Aturan dress code dlm pesta itu cukup unik, yaitu tiap orang yg menghadiri pesta harus menggunakan pakaian seperti yang mereka inginkan terjadi dalam lima tahun mendatang. Misalnya bila ingin menjadi pengusaha, artis, seniman, lawyer, dokter atau apa saja, maka ia harus mengenakan kostum seperti yang ia inginkan. Acara berlangsung meriah, seru dan unik. Bertahun-tahun kemudian, Jack Canfield melihat kembali foto-foto masa mudanya, ia merasa kaget dan merinding karena ia sadar bahwa saat ini sebagian besar temannya menjadi sama persis dengan kostum yang mereka kenakan saat pesta dulu. Ceriti tersebut menunjukkan bahwa kita akan menjadi sama persis dengan apa yang kita impikan, harapkan dan yang kita perkatakan setiap harinya.

Tidak ada komentar: