
Jadi sebenarnya harta dan kedudukan itu netral, tidak positif atau negatif. Manusia yang menggunakannya secara positif atau negatif, tergantung niat masing-masing. Saat kita memiliki banyak harta atau kedudukan, kita memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan bagi banyak orang yang menderita, tetapi di sisi lain kita dapat berlaku sewenang-wenang sehingga malah membuat orang lain menderita.
Tetapi saat kita tidak memiliki harta atau kedudukan, maka seringkali untuk memperolehnya maka kita menghalalkan berbagai cara untuk memperolehnya, misalnya dengan merampok, mencuri, dan lain-lain. Jadi yang salah adalah manusia-nya sendiri karena sering tergoda oleh nafsu negatif, dan terwujud menjadi tindakan yang salah, akibanya adalah … dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar