Manusia dapat berdosa saat TIDAK memiliki (harta, kedudukan), tetapi dapat juga berdosa saat memiliki BANYAK (harta, kedudukan). Yang membuat dosa itu adalah NAFSU manusia (DAG).
Semua yang diciptakan Tuhan sebenarnya baik dan bermanfaat; manusia dapat menggunakannya untuk hal yang positif, tetapi tidak sedikit juga yang menggunakannya untuk hal-hal yang negatif. Misalnya pisau itu berguna untuk memotong sayur, buah, atau daging, tetapi ada juga yang menggunakannya untuk membunuh sesama. Hal yang sama terjadi dengan uang; uang dapat digunakan untuk berbagai hal positif, misal menolong sesama, refreshing, atau pengembangan diri, tetapi dapat juga digunakan untuk hal-hal negatif, misalnya menyogok atau membeli suara.
Jadi sebenarnya harta dan kedudukan itu netral, tidak positif atau negatif. Manusia yang menggunakannya secara positif atau negatif, tergantung niat masing-masing. Saat kita memiliki banyak harta atau kedudukan, kita memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan bagi banyak orang yang menderita, tetapi di sisi lain kita dapat berlaku sewenang-wenang sehingga malah membuat orang lain menderita.
Tetapi saat kita tidak memiliki harta atau kedudukan, maka seringkali untuk memperolehnya maka kita menghalalkan berbagai cara untuk memperolehnya, misalnya dengan merampok, mencuri, dan lain-lain. Jadi yang salah adalah manusia-nya sendiri karena sering tergoda oleh nafsu negatif, dan terwujud menjadi tindakan yang salah, akibanya adalah … dosa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar