
Tetapi kehidupan lama dalam daging tersebut, dapat diubah bila ia mengalami kehadiran Tuhan secara pribadi. Ia mau melepaskan semua ‘kenikmatan’ duniawi karena percaya sepenuhnya pada kuasa Tuhan, dan mulai memasuki hidup baru. Hidup baru berarti ia sekarang hidup dengan bersandar hanya pada Tuhan, bukan pada kemampuan diri atau pun mengandalkan orang lain.
Serahkanlah diri kita kepada Tuhan, maka Dia akan mengubah kita menjadi manusia baru yang bertolak belakang 180 derajat dengan kebiasaan lama. Tuhan tentu saja tidak akan memaksakan kehendaknya untuk kita berubah, tetapi Ia menunggu sampai kita mau membuka pintu hati dan datang ke hadirat-Nya dengan penuh ketulusan. Marilah kita menikmati hidup baru bersama Tuhan …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar