KEJUJURAN adalah bab pertama dari sebuah buku KEBIJAKSANAAN (Thomas Jefferson).
Jujur itu berarti tidak berbohong, tidak curang, atau tulus. Saat kita merekrut karyawan atau mendidik anak, kejujuran jelas menjadi salah satu faktor yang kita tekankan. Dan jangan lupa hal ini pun harus terus menerus kita tekankan pada diri kita sendiri, tanyalah pada diri sendiri: “Sudah jujurkah saya?”. Kejujuran berasal dari dalam diri kita sendiri, walaupun mungkin seringkali tergoyahkan oleh faktor-faktor lingkungan yang berada di luar diri kita. Tetapi kejujuran itu ternyata barulah merupakan awal untuk menuju tingkat yang lebih tinggi, yaitu kebijaksanaan.
Bijaksana tidak bisa dilihat dari umur; ada anak muda yang sudah bijaksana tetapi banyak juga orang yang sudah tua tetapi tetap tidak bijaksana. Bijaksana merupakan suatu pola pikir yang santun dan bertanggung jawab dalam melihat suatu masalah yang ada. Bijaksana berarti selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam pikiran. Orang yang bijaksana juga pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) saat sedang menghadapi kesulitan.
Dengan memulai dari kejujuran, maka kita mendapatkan pengalaman dan pengetahuan akan makna dari kejujuran tersebut; hal inilah merupakan salah satu faktor yang menuntun kita menuju kebijaksanaa. Marilah kita mulai dengan berpikir, berkata, dan bertindak jujur …
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar