Jumat, 05 Agustus 2011

Pamrih, Pasrah dan Ikhlas [SKDAG752]

Memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama TANPA PAMRIH merupakan sikap yang bijaksana dan penuh dengan pahala.

Pamrih berarti memiliki maksud yg tersembunyi atau melakukan sesuatu untuk memperoleh keuntungan pribadi, sedangkan pasrah berarti berserah diri, menyerahkan sepenuhnya, tidak mengharapkan apa pun, dan ikhlas berarti bersih hati atau tulus hati.

Banyak orang melakukan sesuatu dengan pamrih, misalnya Ali mau membantu orang tuanya mengantarkan makanan ke tetangga karena ia ingin dibelikan mainan baru atau seorang caleg memberikan uang dengan harapan ia memperoleh suara dari orang tersebut. Bila harapan yang diinginkannya tidak tercapai, maka pasti orang tersebut kecewa dan marah. Jelas ia pun tidak mendapatkan pahala apa pun atas perbuatannya.

Sebaliknya, bila kita memiliki sikap yang bijaksana, marilah kita melakukan sesuatu tanpa pamrih. Misalnya saat kita memberi bantuan kepada seseorang yang sedang tertimpa musibah, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Kita perlu berpasrah dan ikhlas, berikan dengan rela, tulus, dan penuh sukacita, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Hal inilah yang memberikan pahala bagi diri kita.

Bila Anda mendapatkan suatu tugas tertentu, sebelumnya Anda dapat melakukan negosiasi untuk mendapatkan hak Anda. Setelah itu merupakan kewajiban Anda untuk melaksanakannya dengan baik, tanpa pamrih, pasrah, dan penuh keikhlasan, tanpa mempersoalkan kembali hak yang telah Anda sepakati. Sangat tidak benar, bila seorang karyawan melakukan kewajibannya dengan setengah hati, karena merasa gajinya terlalu kecil; seharusnya bila ia merasa gajinya kecil, mengapa ia tidak berhenti saja dan mencari pekerjaan lain?

Tidak ada komentar: