Kemarahan adalah suatu kondisi dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran.
Marah itu membuat otak kita tidak bekerja, yang ada hanyalah emosi saja; saat itu logika telah dikalahkan dengan emosi. Perkataan yang keluar dari mulut kita dan tindakan yang kita lakukan keluar dengan spontan, tanpa dipikirkan lagi. Yang keluar dari mulut kita bukan lagi berkat, tetapi perkataan kutuk dan umpatan-umpatan bagi orang atau peristiwa yang sedang kita marahi. Yang kita lakukan bukan lagi hal-hal yang baik, positif, dan berguna, tetapi tindakan negatif, yang bertujuan untuk menyakiti orang tersebut.
Saat kita diliputi kemarahan, prinsip yang kita lakukan adalah ‘bagaimana nanti’ bukan ‘nanti bagaimana’; yang penting lakukan dulu, akibat atau dampaknya lihat nanti saja. Akibatnya waktu kita marah, keluarlah kata-kata kasar dan menyakitkan dari mulut kita, bahkan mungkin juga disertai dengan tindakan kasar, seperti memukul, menendang, dan lain-lain.
Seharusnya sebelum bertindak dan berkata-kata, kita perlu memikirkan akibat dari tindakan atau perkataan yang kita keluarkan tersebut. Dengan menggunakan prinsip ‘nanti bagaimana’, maka niscaya hubungan antar manusia antara Anda dengan sesama dapat dijaga agar tetap baik.
Kemarahan sebenarnya tidak salah bila tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan; setelah kesalahan tersebut diperbaiki hendaknya kita melupakan kemarahan tersebut, mengampuninya dan mengajak orang itu untuk berdamai.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar