Selasa, 26 Juli 2011

Manajemen Kehidupan [SKDAG749]

Kehidupan terdiri dari 10% dari apa yang terjadi pada saya dan 90% dari cara saya memberikan reaksi terhadap apa yang terjadi itu (Paul J Meyer).

Sebagian besar orang menyatakan bahwa kehidupan yang dialaminya tergantung pada berbagai hal yang terjadi dalam kehidupannya. Mereka merasa tidak puas karena lahir dari orang tua yang biasa-biasa saja, bukan dari keluarga kerajaan Inggris, yang akan membuat mereka menjadi terkenal dan luar biasa. Ada juga yang kecewa karena usahanya hancur akibat bencana alam yang terjadi. Kalau kita renungkan memang banyak hal yang terjadi dalam hidup kita tetapi kita tidak dapat mengaturnya, karena semua telah ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa.

Semua hal tersebut telah terjadi, dan tugas kita sekarang, mau atau tidak, adalah menerimanya. Bila kita terus memikirkan ketidakpuasan yang terjadi, maka kita tidak dapat melangkah maju karena konsentrasi kita habis untuk memikirkan hal tersebut. Yang perlu kita lakukan adalah tindakan apa yang saya lakukan atas setiap peristiwa yang telah terjadi, sehingga saya dapat mengatasinya dan meraih keberhasilan.

Kalau kita berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, maka tentu saja kita perlu belajar dan bekerja dengan keras, tetapi cerdas, sehingga kita dapat memperbaiki kehidupan keluarga. Bila bencana alam telah menghancurkan usaha kita, maka sekarang lakukan perencanaan dan mulai melangkah untuk memulai usaha baru yang lebih baik lagi.

Meyer menyatakan bahwa peristiwa yang menimpa kita itu hanya mempengaruhi 10% kehidupan kita. Dan 90% penentu keberhasilan hidup kita, ditentukan oleh reaksi atau tindakan yang kita lakukan untuk mengantisipasi peristiwa tersebut. Jadi marilah kita tinggalkan pola pikir ‘why’ – yang hanya mempersoalkan masa lalu, dan menerapkan prinsip berpikir ‘how’, yaitu tentang masa depan yang akan kita wujudkan. Tentu saja dengan tidak lupa untuk berserah kepada Tuhan.

Tidak ada komentar: