
Tetapi cerita masih berlanjut, anak si ibu mengajari kuda liar agar dapat dikendalikannya, tetapi sunggu naas si anak terpelanting sehingga kakinya patah. Sekarang si ibu kembali kecewa karena percuma saja memiliki dua ekor kuda bila anaknya tidak dapat bekerja.
Karena negara itu sedang dilanda perang, maka semua anak muda di desa itu pun wajib untuk membela negara. Sekarang si ibu kembali bersyukur dan berbahagia karena anaknya, yang sedang patah kaki, terbebas dari kewajiban tersebut. Jadi kecewa atau penderitaan dan bahagia datang silih berganti dalam hidup kita. Tetapi yang jelas rencana Tuhan selalu indah dan terjadi tepat pada waktunya.
Bila kita dengan tulus ingin membahagiakan orang lain, maka seluruh dunia pasti bahagia. Tetapi bila kita semua menjadi manusia egois yang hanya mencintai diri sendiri atau golongannya sendiri, maka yang terjadi adalah penderitaan bagi dunia. Nah … keputusan ada di tangan kita; mana yang Anda pilih? Saya harap kita semua memiliki keinginan dan tujuan untuk membahagiakan orang lain. Amin ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar