Di hati Tuhan PENGAMPUNAN selalu diberikan
Di pelukan Tuhan tak seorang pun merasa sendirian.
Ada orang yang tidak mau mengakui keberadaan Tuhan, karena Ia tidak dapat disadari keberadaannya secara fisik. Ia tidak dapat diraba, dilihat, dicium, dan lain-lain. Untuk memaknai keberadaan Tuhan, kita membutuhkan hal-hal lain yang bukan fisik, seperti cinta, pengampunan, dan kehangatan ‘pelukan’ yang diberikan-Nya.Tuhan adalah sumber kasih atau cinta, dan Dia adalah kasih atau cinta itu sendiri. Bila kita merasakan cinta maka hal tersebut menunjukkan bahwa Tuhan hadir saat itu. Tetapi saat kita membenci atau bahkan memukul orang lain, maka Tuhan tidak ada bersama kita; yang hadir saat itu adalah perasaan sakit hati, benci, iri, dan lain-lain, yang bukan menunjukkan sifat dari Tuhan.
Tuhan juga maha pengampun; Dia mengampuni semua kesalahan yang telah kita perbuat, asalkan kita mau datang kepada-Nya untuk bertobat. Di hati Tuhan, pengampunan selalu diberikan bila kita memintanya dengan sungguh-sungguh. Saat kita merasa kesepian, walaupun di tengah orang banyak. Datanglah pada Tuhan, dan rasakan kasih serta pelukannya yang hangat dan membuat kita tidak merasa sendirian lagi.
Jadi marilah kita rasakan kehadiran Tuhan secara spiritual dengan jalan berserah kepada-Nya. Dengan iman, rasakan kehadirannya melalui kasih, pengharapan, dan pelukan-Nya. Lalu tugas kita selanjutnya adalah membagikan kasih kepada semua orang, mengampuni semua orang yang bersalah kepada kita, dan terus membantu orang lain baik secara fisik maupun rohani.


Sebagian besar orang menyatakan bahwa kehidupan yang dialaminya tergantung pada berbagai hal yang terjadi dalam kehidupannya. Mereka merasa tidak puas karena lahir dari orang tua yang biasa-biasa saja, bukan dari keluarga kerajaan Inggris, yang akan membuat mereka menjadi terkenal dan luar biasa. Ada juga yang kecewa karena usahanya hancur akibat bencana alam yang terjadi. Kalau kita renungkan memang banyak hal yang terjadi dalam hidup kita tetapi kita tidak dapat mengaturnya, karena semua telah ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa.
Kemampuan dan daya tahan yang kita miliki pasti ada batasnya, oleh karena itu cara hidup kita perlu menyesuaikan diri dengannya. Misalnya seorang lulusan S1 yang biasa-biasa saja hampir dipastikan tidak mungkin untuk mendapatkan gaji sekitar Rp. 20 juta per bulan saat pertama kali bekerja. Demikian juga dengan seseorang yang setiap hari mampu berlari 5 km, maka ia tidak mungkin meningkatkan menjadi 10 km dalam waktu singkat. Ke dua contoh di atas menggambarkan bahwa mereka memiliki nafsu atau semangat yang besar, tetapi tenaganya kurang.




Kebahagiaan dan kekecewaan atau penderitaan sebenarnya hanya berbeda tipis. Mari kita simak cerita berikut. Seorang janda yang ditemani satu anak laki-laki remaja merasa berbahagia karena ia dapat menghidupi keluarganya dengan memanfaatkan seekor kuda miliknya. Suatu hari, karena mereka tinggal di tepi hutan, kuda tersebut hilang, lari ke dalam hutan; hal ini tentu menyebabkan si ibu menjadi kecewa karena ia mengkuatirkan kehidupan keluarganya. Tetapi beberapa hari kemudian, pagi-pagi sekali si ibu mendengar suara ringkikan kudanya dan saat ia keluar, ternyata si kuda sekarang membawa pasangannya, seekor kuda liar dari hutan. Sekarang si ibu bersyukur dan merasa berbahagia karena terbayang bahwa penghasilannya akan meningkat dengan memiliki dua ekor kuda.





