Jumat, 10 Februari 2012

Kendalikan Emosi! [SKDAG811]

Orang bodoh lekas naik darah, tetapi orang bijaksana panjang sabar (Amsal)

Manusia, sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang terbaik, memiliki dua kelebihan, yaitu memiliki otak atau pikiran, yang dapat digunakan untuk menganalisis, memcahkan masalah, dan berpikir, dan hati atau budi, yang dapat digunakan untuk menentukan mana yang benar atau salah serta untuk mengasihi. Manakah yang lebih penting? Otak memang penting, tetapi hati jauh lebih penting. Jelas kita lebih menyukai anak yang baik hati walaupun otaknya biasa-biasa saja, dibandingkan dengan anak yang luar biasa genius tetapi tidak memiliki hati, misalnya anak anjing ia tendang atau anak ayam ia injak sampai mati.

Dengan otak, sebenarnya kita dapat berpikir dan melaksanakan berbagai hal yang baik, tetapi pada saat kita sedang emosi, misalnya marah, maka kita sudah tidak dapat menggunakan otak kita lagi; yang kita utamakan hanyalah luapan emosi dan hal inilah yang membuat manusia menjadi bodoh. Orang bodoh adalah orang yang lekas naik darah, artinya ia tidak dapat mengendalikan pikirannya sehingga mengedepankan emosi saja. Saat itu ia hanya berpikir “bagaimana nanti”, padahal seharusnya kita berpikir “nanti bagaimana”.

Nah … orang bijaklah yang selalu berpikir panjang; sebelum bertindak ia sudah memikirkan resiko yang akan terjadi, yaitu dengan berpikir “nanti bagaimana”. Karena ia sudah menggunakan pikirannya secara sehat, maka tindakannya pun tidak sembarangan. Hal inilah yang membuat ia menjadi orang bijak. Manakah yang Anda pilih: menjadi orang bijak atau orang bodoh?

Tidak ada komentar: