Orang yang sabar, besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan (Amsal)
Salah satu kepribadian yang sangat kita butuhkan adalah pengendalian atau penguasaan diri. Dengan mampu mengendalikan diri, maka pasti kita tidak menjadi orang yang emosional, misalnya pemarah, mudah sakit hati, iri; ia menjadi orang yang sabar dan selalu dapat bersyukur atas semua hal yang terjadi pada dirinya. Orang yang sabar mampu melihat setiap persoalan dari sisi yang berbeda, artinya ia memiliki pengertian yang luas.
Sebaliknya apa yang terjadi dengan orang yang pemarah? Ia mengutamakan emosi di atas logikanya; saat marah, ia tidak berpikir lagi, pokoknya ledakkan saja emosi marah tersebut. Yang dipikirkan hanyalah ‘bagaimana nanti’, bukan ‘nanti bagaimana’. Orang pemarah tidak memperhatikan resiko yang terjadi akibat tindakannya waktu marah; hal ini menunjukkan suatu kebodohan.
Janganlah menjadi bodoh dengan menunjukkan kemarahan, tetapi perluaslah pengertian dengan selalu bersyukur dan menjadi orang yang sabar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar