Rabu, 23 Februari 2011

Membentuk Kasih, Pengharapan, dan Iman [SKDAG692]

Kasih dibentuk bukan saat kita mendapat perhatian, tetapi saat mengalami penolakan.
Pengharapan dibentuk bukan saat kita dalam kepastian, tetapi dalam keraguan.
Iman dibentuk bukan saat kita dalam kenyamanan, tetapi dalam penderitaan.


Saat kita berada dalam kondisi yang penuh kepastian, kenyamanan, dan mendapat berbagai perhatian, maka kita seringkali hanya memperhatikan diri sendiri, melupakan berbagai hal lainnya, termasuk tentang kasih, pengharapan, dan iman.

Kepada orang yang membuat kita bahagia, dengan mudah kita dapat mengasihinya, tetapi sanggupkah kita mengasihi orang yang sudah menolak atau menyakiti kita? Inilah yang menjadi tantangan bagi kita; untuk menumbuhkan kasih kita tidak perlu menengok ke peristiwa masa lalu yang negatif, tetapi ingatlah hal positif yang telah terjadi. Misalnya orang itu memang sekarang menipu saya, tetapi dulu dia yang mendorong kesuksesan saya.; jadi mengapa saya tidak terus mengasihi dia?

Saat hidup dalam kepastian, harapan ada di tangan kita, semua dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi saat kita dilanda keraguan dan kekuatiran, apakah kita tetap memiliki harapan? Tanpa harapan, kita tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan; janganlah pernah menyerah, karena selalu ada harapan dalam setiap langkah yang kita lakukan.

Iman kita bertumbuh saat kita dalam kenyamanan, karena merasa bahwa Tuhan itu sungguh baik terhadap kita. Tetapi apa yang terjadi saat kita menderita, misalnya sakit atau perekonomian terpuruk, apakah kita tetap memiliki iman? Banyak orang malah menjadi marah, dan lari dari Tuhan, karena merasa kecewa dan menganggap Tuhan itu ‘jahat’ kepada dirinya. Nah … ini adalah iman yang ‘munafik’; iman yang teguh berarti kita tetap percaya kepada-Nya dalam segala kondisi, karena kita percaya bahwa Tuhan kita itu setia dan adil.

Begitulah cara Tuhan membentuk manusia yang dikasihi-Nya, karena dalam kelemahan kita lah maka kuasa Tuhan menjadi sempurna. Itulah yang perlu kita pahami dalam proses untuk meningkatkan kasih, pengharapan, dan iman.

Tidak ada komentar: