KEGAGALAN mengajarkan kita untuk rendah hati dan berfungsi untuk menguji daya tahan kita. Kegagalan juga menunjukkan bahwa kita butuh bantuan orang yang tepat untuk selanjutnya (Paulus W).
Tentu saja tidak ada orang yang mau gagal, tetapi kita juga perlu menyadari bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses menuju keberhasilan. Tidak mungkin kita meraih keberhasilan tanpa persiapan, tetapi persiapan yang sebaik apa pun tidak menjamin memberikan keberhasilan, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya tindakan pesaing, keinginan konsumen, perubahan suhu, serta tentu saja kehendak dan rencana Tuhan.
Jadi kegagalan itu merupakan hal yang alami dan dialami oleh semua orang; tidak ada orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Yang penting, jadikanlah kegagalan yang kita alami sebagai batu pijakan untuk melangkah maju. Janganlah menyerah karena kita hanya satu atau dua kali mengalami kegagalan. Thomas Alfa Edison mengatakan bahwa ia ratusan kali gagal, sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Saat kita gagal kita membutuhkan semangat untuk melanjutkan dan jangan pernah menyerah.
Di sisi lain, kegagalan juga membuat manusia tidak menjadi sombong. Bayangkan bila ada orang yang tidak pernah gagal …. Lama kelamaan ia akan merasa dirinya hebat, sangat hebat, dan jangan-jangan menganggap dirinya dewa atau bahkan tuhan. Kegagalan membuat kita rendah hati dan menyadari bahwa ada faktor lain yang menentukan keberhasilan kita, misalnya kita membutuhkan bantuan orang lain dan tentu saja pertolongan dari Tuhan yang Maha Kuasa.
Bila kita gagal, berarti ada sesuatu yang kurang dalam diri kita; untuk itu kita perlu belajar lagi. Jangan putus asa, karena banyak orang mengatakan bahwa kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Bila kita jatuh, jangan terus meratap, tetapi segera bangkit kembali karena kita masih memiliki harapan untuk meraih kesuksesan pada masa yang akan datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar