
Ada hukum lain yang jelas jauh lebih baik, yaitu hukum kasih, yang mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik tanpa mempedulikan tanggapan dari orang lain. Prinsip hukum kasih yang benar adalah tanpa syarat, yang dinyatakan dalam bentuk “aku mengasihi kamu, walaupun ....”. Misalnya “Saya mengasihi kamu, walaupun kamu bertindak seenak sendiri”, “Saya tetap memberi bantuan, walaupun mereka menyerang atau memusihi saya”.
Bila kita masih menerapkan prinsip “aku mengasihi kamu, asalkan / tetapi ...”, maka berarti kita mengasihi tetapi dengan mengajukan syarat, misalnya “Saya bersedia memberi pinjaman, asalkan nanti kamu memilih saya ya ...”, “Saya menemani kamu sekarang, tetapi besok kamu yang menemani saya”.
Marilah kita renungkan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita? Segalanya ..., mulai dari Oksigen yang kita hirup secara gratis, sinar matahari yang menghangatkan, air hujan dan lain sebagainya. Semua itu diberikan Tuhan kepada kita tanpa syarat; Dia tidak membeda-bedakan penerimanya, semua menerima sama. Karena itu sudah selayaknya kita selalu bersyukur kepada Tuhan, dan membalas kebaikannya kepada sesama, juga tanpa syarat. Sanggup?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar