Minggu, 27 Januari 2008

Makna Kematian

Dalam waktu satu minggu ini, saya mendengar berita kematian dari tiga orang yang saya kenal. Pertama hari Jumat siang tanggal 17 Jan 2008, saya mendapat beberapa sms yang sama dari beberapa teman SMA RP angkatan 77. Mereka mengatakan bahwa salah satu teman, yaitu Sulis sudah tidak sadarkan diri di RS St. Borromeus Bandung, karena menderita kanker paru-paru. Beberapa jam kemudian, muncul sms berikutnya yang menyatakan bahwa Sulis sudah meninggal pada jam 16.12 WIB.

Kami beruntung, karena alumni satu angkatan masih sering berkumpul dan bertemu, sehingga perkembangan yang dialami teman-teman dapat segera disampaikan ke teman yang lain, baik melalui sms ataupun melalui milist kami. Pada hari minggu sekitar 15 orang teman berangkat dari Bogor ke Bandung untuk melayat Sulis. Saya sendiri tidak ikut, tetapi hari Senin saya langsung melayat ke Cipaku lama, karena Sulis dimakamkan disana. Beberapa teman pun sudah berkumpul untuk melepas jenasah Sulis ke tempat peristirahatan terakhirnya. Sukur kami haturkan, karena Sulis sudah tidak menderita lagi (selama minggu-minggu terakhir, ia selalu sesak napas, dan tidur pun hanya dapat dilakukannya sambil duduk), dan kini ia telah bahagia bersama Tuhan Yesus di Surga.

Esoknya, saya kembali mendapat sms dari teman-teman SMP dan SMA yang menyatakan bahwa Akiong adik Amin, teman saya di RP 77 pun telah meninggal dunia, dan disemayamkan di Sinar Kasih. Hari Selasa, saya melayat ke Sinar Kasih, dan disanapun bertemu dengan beberapa teman SMP yang beberapa sudah tidak saya ingat lagi.

Hari Rabu, 23 Januari 2008, saya mendapat kabar lagi bahwa tante saya, yaitu Tante Loekie sudah meninggal dunia pada sekitar jam 17 di rumahnya di Vila Duta Bogor. Waktu hari Kamis siang saya mampir ke sana, dan juga pada hari Sabtunya, saya mendapatkan banyak sanak saudara dan teman-teman yang juga sedang melayat.

Mereka sudah pergi semua, apa yang masih tertinggal ? Tentu saja semua kenangan mereka dalam ingatan kita, dan mudah-mudahan kenangan tersebut adalah kenangan positip, dan kasih yang telah terjalin di antara kita yang masih hidup dengan mereka. Lupakanlah kenangan negatip.

Makna lain dari kematian, adalah sebagai sarana reuni, tentu saja bagai sanak saudara dan teman-teman yang masih hidup. Bila biasanya kita sulit mengumpulkan saudara/teman, maka pada saat ada yang meninggal, maka disanalah kita dapat berkumpul, bernostalgia, dan juga berbagi kasih.

Ternyata kematian itu begitu dekat dengan kita, dan dapat terjadi kapan saja pada saat yang kita sendiri tidak mengetahuinya. Selain kelahiran, maka kematian juga merupakan hal yang tidak dapat kita tolak dan kita pilih. Karena itu marilah kita selalu bersiap-siap, agar ketika kita dipanggilNya, kita sudah siap (lihat Luk 12:35-48). Mau ???

Tidak ada komentar: