Rabu, 02 Januari 2008

SKDAG95 Sampai SKDAG99

[SKDAG95]
Jadilah selalu nomor satu. Hanya juara satu yg dikenal dan dikenang orang. Juara dua relatif tidak diingat. Karena itu lakukanlah segala sesuatu dengan usaha terbaik.


Kecap merk apa yang nomor dua ? Tidak ada, karena kecap selalu mengatakan bahwa merknya adalah kecap nomor satu. Siapakah juara piala Champion Eropa tahun 2007? Sebagian besar penggemar sepakbola pasti mengetahuinya, yaitu AC Milan, tetapi bila ditanya siapa yang menjadi juara dua? Pasti hanya sebagian kecil yang tahu.

Siapa orang pertama yang menjejakkan kaki di bulan ? Neil Armstrong.
Siapa orang pertama (penemu) lampu pijar ? Thomas Alfa Edison.
Orang kedua tidak terlalu penting bagi kita.

Karena itu marilah kita menjadi orang nomor satu dalam segala hal yang kita lakukan. Dalam pekerjaan kantor, lakukanlah sebaik-baiknya sehingga anda menjadi nomor satu di hadapan Boss anda.
Demikian juga dalam keluarga, sehingga anda menjadi suami / istri nomor satu, bapak / ibu nomor satu bagi anak-anak.


[SKDAG96]
Gunakan kesempatan dengan bijak, kita tidak tahu kapan dipanggil Tuhan.
Saat msh dapat menolong orang lain, lakukanlah dengan TULUS, sebelum kita sendiri perlu ditolong.


Manusia dapat merencanakan, tetapi Tuhan lah yang menentukan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok. Kita boleh merencanakan macam-macam untuk masa depan, tetapi hal itu akan terjadi atau sebaliknya, Tuhanlah yang berkuasa untuk menentukan.

Karena itu buatlah selalu rencana yang baik dan positip, dan laksanakanlah hal tersebut sebelum terlambat. Bantulah sesama dengan tulus, berbuat baiklah pada orang lain, ampuni musuh-musuhmu selama kita masih mampu dan dapat melaksanakannya. Bila kita tidak melakukannya sekarang, mungkin besok sudah terlambat !


[SKDAG97]
Lidah memang ringan dan kecil tetapi tidak banyak orang mampu mengendalikannya. Kalau kita bisa mengendalikannya, maka hidup kita juga pasti bisa terkendali.


Hampir 95% permasalahan yang ada di dunia ini, mulai dari keluarga, perusahaan, sampai negara, dan dunia internasional, disebabkan karena adanya mis-communication.
Komunikasi yang salah tersebut dapat terjadi, karena kita tidak dapat mengendalikan emosi, yang kemudian tersalur keluar melalui mulut, bibir, dan lidah kita.

Perkataan kotor yang keluar dari mulut kita sangat berbahaya, karena menyakiti orang lain, membuat orang tidak suka terhadap kita, dan menimbulkan perselisihan.
Lidah (termasuk mulut dan bibir) memang media komunikasi bagi manusia. Di satu sisi ia sangat berguna untuk mengeluarkan ungkapan kasih dan berkat, tapi di sisi lain, ia dapat menjadi sangat berbahaya, karena yang keluar adalah kutuk dan amarah.

Lidah memang tidak bertulang; ia lunak dan fleksibel, sehingga apa pun dapat keluar dari mulut kita. Marilah kita belajar untuk mengendalikan mulut dan lidah kita, serta tidak lupa untuk mengendalikan emosi yang menjadi penyebabnya.

Berpikirlah sebelum berkata ! Usahakan yang keluar dari mulut kita adalah berkat, bukan kutuk !


[SKDAG98]
KETULUSAN membuat kita merasa aman dan dihargai, yakin tidak akan dibohongi.
Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak mengada-ada atau memutarbalikkan fakta


Segala sesuatu yang dilakukan dengan tulus akan menimbulkan kebahagiaan, karena :
1. Pekerjaan tulus dilakukan dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan timbal balik
2. Ketulusan menghilangkan kecurigaan dan kekuatiran terhadap orang lain.
3. Ketulusan menunjukkan kejujuran dan kepercayaan terhadap orang lain.

Rekan Robby Yonosewoyo mengomentari, bahwa : “Ketulusan harus disertai kebijaksanaan.Tidak semua yang kita tahu harus diucapkan, tapi semua yg kita ucapkan harus kita ketahui.”


[SKDAG99]
Mandi itu membersihkan diri.
Tobat itu membersihkan hati.
Saat menghadap Tuhan bukan hanya bersih diri tetapi yang lebih penting adalah bersih hati sehingga layak di hadapanNya.


Setiap hari kita mandi sekurang-kurangnya dua kali untuk membersihkan diri yang kotor dan berkeringat karena aktivitas sehari-hari. Setelah mandi, dengan badan yang bersih dan harum, kita merasakan sesuatu yang berbeda. Ada kesegaran, kecerahan dan keharuman dari tubuh kita.

Di sisi lain, rohani kita seringkali juga kotor, karena berlumuran dosa dan kesalahan yang setiap hari kita lakukan. Bila secara fisik setiap hari kita mandi minimal dua kali, maka bagaimanakah cara dan sikap kita dalam membersihkan rohani kita. Ternyata kita malahan seringkali malas untuk membersihkan rohani kita. Kita lebih suka membiarkannya kotor.

Padahal untuk menghadap Allah yang kudus, kita pun harus kudus. Karena itu marilah kita bertobat untuk membersihkan jasmani sehingga bersih, cerah dan memiliki keharuman di hadapan Allah.

Tidak ada komentar: