[SKDAG100]
Mohon maaf menunjukkan kebesaran hati kita pada sesama, tetapi harus dari dalam hati bukan di mulut saja.
Puji syukur karena SKDAG sudah no 100, maaf bila ada yang tidak berkenaan.
Ulasan mengenai SKDAG100 telah ditulis dalam artikel yang berjudul “SKDAG Sudah Mencapai Nomor 100” di blog ini pada bulan November 2007.
SKDAG100 disebarkan pada saat bertepatan dengan Hari Raya Iedul Fitri. Karena itu tema MAAF menjadi sangat relevan sekali.
Kata maaf perlu diungkapkan bukan hanya dari mulut, tetapi dari dalam lubuk hati dengan penuh kesungguhan, bahwa kita menyesal dan memohon maaf atas kesalahan yang telah kita perbuat. Seringkali kita mengucapkannya hanya di mulut, sedangkan hati berkata lain. Hal ini tidak baik, karena kita membutuhkan keselarasan antara mulut dan hati, sehingga kita menjadi manusia yang layak di hadapanNya.
[SKDAG101]
Anda tak dapat memaafkan ? Minta kekuatan dan serahkanlah pada Tuhan.
Jika terus menerapkan ‘mata ganti mata’ dan ‘gigi ganti gigi’, maka dunia akan dipenuhi dengan orang buta dan ompong (M. Gandhi).
Banyak orang yang karena terlalu disakiti hatinya, maka ia tidak dapat memaafkan orang yang telah melakukan hal tersebut. Memang sebagai manusia kita memiliki akal untuk berpikir bagaimana membalas perbuatan tersebut, dan juga perasaan / hati / budi yang terluka karena hal tersebut.
Tetapi bila kita terus menyimpan dendam tersebut, maka apakah untungnya buat kita. Malah sebaliknya banyak penyakit yang akan timbul karena kita tidak mau memaafkan. Bila kita tidak mampu memaafkan, maka marilah kita menyerahkannya pada Tuhan, dan mintalah bantuanNya agar kita memiliki kemampuan untuk memaafkan.
Janganlah menerapkan prinsip balas dendam, karena bila hal ini terus dilakukan maka tidak akan berakhir. Kita puas karena telah membalas dendam, tetapi lawan kita sakit hati dan sekarang giliran dia untuk membalas dendam, demikian seterusnya sampai ke dua belah pihak sama-sama hancur.
[SKDAG102]
Jangan cepat berprasangka buruk pada orang sebelum kita tahu fakta sebenarnya. Sebelum bertindak tempatkan diri pada posisi orang tersebut agar kita tahu alasan tindakannya.
Salah satu sifat manusia yang merugikan adalah berpikir buruk tentang orang lain. Bila ada seorang pria yang terkagum-kagum pada seorang gadis, sehingga matanya melotot, maka si gadis akan membentaknya : “Mau apa lu kurang ajar lihat-lihat gua?”. Tetapi bila ada pria yang tersenyum padanya, ia juga akan membentak : “Ngapain kamu senyum-senyum kurang ajar pada saya ?”.
Bila pikiran kita sudah negatip, maka semua yang terjadi menjadi negatip dan merugikan. Karena itu untuk setiap tindakan orang lain terhadap kita, maka cobalah kita berempati padanya, dan menempatkan diri kita pada posisi orang tersebut sambil berpikir :”Mengapa ia melakukan hal itu pada saya ?”.
Setelah kita menginterospeksi diri, mungkin kita baru menyadari bahwa memang kita lebih dahulu berbuat salah padanya.
[SKDAG103]
Keberhasilan tidak pernah berakhir. Kegagalan bukan sesuatu yang fatal, tetapi keberanian untuk memperbaikinya merupakan hal yang luar biasa (Winston Churchill).
Dunia selalu berputar, sehingga dalam kehidupan pun setiap manusia pasti sudah mengalami keberhasilan dan kegagalan. Tim setara AC Milan yang baru saja menyandang juara antar klub di
Yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kita menanggapi kegagalan yang menimpa kita. Apakah kita akan terus menyesali kegagalan tersebut, dan kemudian menyerah, tidak berani melakukannya lagi, atau kita belajar dari kegagalan tersebut, dan melakukannya lagi dengan cara yang berbeda ?
Orang sukses adalah orang yang berani belajar dari kegagalan, lalu memperbaiki kesalahan dan melakukannya kembali sampai berhasil. Hal ini telah dilakukan oleh Thomas Alpha Edison yang ratusan kali mengalami kegagalan, sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Demikian juga dengan Silvester Stallone yang puluhan kali ditolak produser ketika ia ingin menjadi seorang aktor, sebelum akhirnya berhasil menjadi aktor terkenal.
[SKDAG104]
Agar sekarang lebih baik daripada masa lalu, maka
- pelajari yang telah terjadi pada masa Lalu
- lakukan hal berbeda sekarang
- rencanakan masa depan sesuai keinginanmu.
Prinsip pada SKDAG104, hampir sama dengan SKDAG103. Keberhasilan dan kegagalan pada masa lalu perlu kita pelajari dan evaluasi; ambil hal-hal baik yang berguna, buang yang tidak berguna. Dari hasil evaluasi lakukan hal yang sama dengan cara berbeda yang tentu saja lebih baik, sehingga kita mendapatkan hasil yang lebih baik pula.
Masa depan adalah tujuan kita yang masih terbuka. Bila ada kegagalan dalam meraih cita-cita, maka kita dapat mengubah tujuan / cita-cita kita yang sesuai dengan kemampuan dan bakat kita. Marilah kita menjadi manusia yang fleksibel, yang dapat mengubah tujuan sesuai dengan kondis sekarang. Tetapi jangan lupa juga untuk berserah pada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar