Senin, 20 Agustus 2007

SKDAG68 sampai SKDAG72

[SKDAG68]
Jika anda jujur dan terus terang, orang mungkin menipu anda. Walaupun begitu tetaplah jujur dan terus terang.
Hal baik yang anda lakukan hari ini seringkali dilupakan orang esok hari. Walaupun begitu tetaplah lakukan hal yang baik (Ibu Theresa).

Pesan ibu Theresa di atas mengingatkan kita agar tidak lelah untuk terus melakukan perbuatan yang baik. Walaupun mungkin orang di sekitar kita mencemoohkannya, tetapi kita tetap harus melakukan hal yang berkenaan pada Allah, bahkan bila perlu meningkatkannya.

Bila kita bersama Tuhan, maka kita tidak akan merasa lelah. Dalam Yes 40:31 dikatakan bahwa “orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”.


[SKDAG69]
Bila mau banyak tersenyum, hati kita harus penuh rasa syukur kepada Tuhan.
Kita dapat bersyukur bila hati kita tidak curiga pada kasih dan kebijaksanaanNya.


Tersenyum adalah tanda kebahagiaan. Kita merasa bahagia bila kita bersyukur atas segala yang kita miliki dan alami dari dulu sampai saat ini. Dengan demikian maka kita akan merasakan bahwa segala sesuatu itu adalah anugrahnya bagi kita. Tidak mungkin Bapa yang mengasihi anakNya akan memberikan sesuatu yang berbahaya dan merugikan anakNya.
Jadi buanglah kecurigaan bahwa Allah sedang mencobai aku, atau Allah tidak sayang padaku ! Allah kita adalah Allah yang maha pengasih; Dia tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Semua manusia mulia dalam pandangannya.

Komentar Robby Yonosewoyo (Koordinator BPPKK KAJ) :
Jangan kalah oleh kejahatan.Tetapi kalahkan kejahatan dengan iman dan kebijaksanaan. Bila kita putus asa karena kepolosan kita dimanfaatkan orang lain, kita telah kalah dari iblis


[SKDAG70]
Allah selalu mengundang kita untuk bahagia bersamaNya. Namun seringkali kita yang menolakNya. DANGDUTAN (DAagiNG, DUnia dan seTAN), 3 TA (harTA, tahTA, waniTA) lebih menarik hati kita. Karena itu marilah kita arahkan hati dan pikiran kita hanya kepadaNya.

Allah kita maha pengasih. Ia mau bersatu dengan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Ia merindukan kembali agar manusia dapat bersatu kembali denganNya di tempat kudusNya.
Tetapi manusia, dengan kebebasan yang dimilikinya, seringkali menolak Dia. Manusia lebih tertarik pada nafsu kedagingan, godaan dunia, dan juga godaan setan (dangdutan). Kelemahan ini diwujudkan oleh manusia dalam bentuk keserakahan untuk memperoleh 3 ta, yaitu harta, tahta, dan juga wanita (untuk para laki-laki). Konsep 3 ta ini hanya untuk menyenangkan manusia selama berada di dunia, yang waktunya hanya sementara saja.
Marilah kita raih kehidupan kekal di Surga bersama Allah dengan jalan menyambut uluran tanganNya dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadimu.

Komentar Handa (pemuka agama Buddha) :
Tidak melakukan kejahatan, perbanyak kebajikan, sucikan hati dan pikiran. Inilah yang Buddha ajarkan.


[SKDAG71]
Waktu Tuhan memanggil, si Sombong berkata "Aku mau karena mampu".
Si Duniawi berkata "Tidak mau walaupun mampu".
Yang Kurang ‘pe-de’ berkata "Tidak mau karena aku tidak mampu".
Dan calon Pelayan berkata "Aku mau, tapi aku tidak mampu".
Percayalah Tuhan yang akan memampukan kita, asal kita MAU jadi alatnya.

Di hadapan Tuhan janganlah meninggikan diri sehingga menjadi orang sombong, tetapi juga jangan merendahkan diri, sehingga menjadi orang yang kurang percaya diri.
Yang diinginkan Tuhan untuk seluruh pelayannya adalah jawaban MAU. Mampu atau tidak mampu itu adalah urusan Tuhan. Dia yang akan memampukan kita sesuai dengan rencananya. Yang penting MAU bukan MAMPU !

MAU harus dinyatakan dengan penuh komitmen bukan sebagai rutinitas belaka.


[SKDAG72]
5 aturan sederhana untuk hidup bahagia: buang kebencian, bebaskan pikiran dari kesusahan, hidup sederhana, berilah lebih dan kurangi harapan.


Untuk berbahagia, kita selalu harus menyangkal diri (lihat Mat 16:24), yaitu dengan selalu melakukan tindakan yang berkenaan di hati Tuhan, diantaranya dengan jalan membuang kebencian, membebaskan pikiran dari kesusahan, hidup sederhana, memberi lebih banyak, dan mengurangi harapan yang tidak-tidak.

Komentar Handa (pemuka agama Buddha) :Bila kita mau melaksanakan lima landasan moral yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak berbohong, tidak makan atau minum yang melemahkan kesadaran kita. Maka hidup akan bahagia. Inilah ajaran Buddha sejak 2500 tahun yg lampau.

Tidak ada komentar: