Kamis, 30 Agustus 2007

Betulkah Aku Mengasihinya ?

Alkisah suatu ketika seorang prajurit yang berhasil kembali ke kota asalnya setelah menyelesaikan tugas di medan perang. Ia segera menelpon orang tuanya di bandara. “Ayah dan Ibu aku pulang, tetapi ada satu hal yang ingin aku mohon sama Ayah dan Ibu. Aku ingin membawa seorang teman pulang bersamaku”.
“Tentu boleh nak…” jawab kedua orang tuanya, “kami akan senang menjumpainya.”
“Tapi ada satu hal yang perlu Ayah dan Ibu ketahui,” kata sang anak meneruskan.
“Ia terluka cukup parah ketika bertempur. Kakinya menginjak ranjau darat dan sekarang ia kehilangan 1 kaki dan 1 tangannya. Kini ia tidak tahu harus kemana, maka aku ingin membawanya bersamaku dan hidup bersama kita.”
“Aku sungguh menyesal telah mendengarnya Nak. Barangkali kita bisa menolong dengan menemukan tempat lain yang lebih cocok baginya untuk menghabiskan sisa hidupnya.”
“Tidak, Ayah dan Ibu aku ingin ia hidup bersama kita.”
“Anakku,” kata sang Ayah lagi, kamu tidak mengerti atas permintaanmu. Seseorang dengan cacat demikian Cuma bisa menyusahkan hidup kita. Hidup kita sendiripun harus kita urusi, kita tidak boleh membiarkan hal seperti itu mengganggu ketenangan hidup kita. Aku pikir sebaiknya kau pulang saja, lupakan temanmu itu. Biarlah ia menemukan cara hidupnya sendiri.”
Seketika anak itu meletakkan gagang telepon mengakhiri pembicaraan dengan orang tuanya.
Orang tua si-anak tidak lagi mendengar kabar berita darinya, tetapi beberapa hari kemudian mereka menerima telepon lain dari polisi. Ia mendapat kabar bahwa anak mereka terjatuh dari gedung bertingkat akibat tindak bunuh diri.
Sepasang orang tua yang berduka itu langsung menuju lokasi dan diantar ke kamar jenazah untuk mengidentifikasi jasad anaknya. Mereka dengan jelas mengenali putra mereka. Tetapi betapa terkejutnya mereka, jasad putra mereka adalah seorang pemuda dengan sebelah tangan dan sebelah kaki.
Apakah ini kasih yang sejati ?
(sumber: unknown, internet)

Tidak ada komentar: