[SKDAG73]
1x marah sukacita hilang
2x marah akal sehat terbang
3x marah tekanan darah naik
4x marah teman2 pergi
5x marah jadi cepat tua
6x marah pintu dosa terbuka
Kata-kata yang sungguh indah untuk menghindari kemarahan ini saya dapat dari sms seorang kawan. Ternyata memang sangat menarik, bila direnungkan memang sangat berbahaya bila kita memendam perasaan marah.
Tuhan Yesus sendiri mengatakan dalam Mat 5:21-22, bahwa : “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum . . .”
Dari Tafsir Alkitab mengenai ayat di atas, dituliskan bahwa “Marah merupakan tangga pertama menuju pembunuhan. Jadi jika menguasai marah maka tidak akan terjadi pembunuhan”. Dan akibatnya pintu dosa terbuka.
Beberapa komentar teman-teman mengenai marah juga sangat menarik.
Janto Chandra yang sedang di Samarinda, mengomentari kalau 7x marah ... masuk RSJ, sama seperti komentar Vinia : “7x marah angka sempurna à become mad”
Sedangkan Lina dari BSI Bogor mengaitkannya dengan Novena, yaitu “Tambahin 3x marah lg jadi 9x, jadilah novena marah; dan mendapatkan voucher ke neraka”
[SKDAG74]
Bkn berapa banyak sy bekerja buat Tuhan, ttp biarkanlah Tuhan bekerja pada diri anda sebanyak2nya. Jdlah alatNya yg berguna.
Janganlah menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa saya adalah pelayan Tuhan yang telah melakukan banyak hal untuk kemuliaanNya. Bila kita telah dipilih menjadi pelayanNya, maka bersyukurlah, karena semua yang kita perbuat berasal dariNya.
Karena itu biarkanlah kita terus dipakai Tuhan sesuai dengan kehendakNya. Biarkan Dia bekerja sebanyak-banyaknya dalam diri kita. Amin.
[SKDAG75]
Cara terbaik untuk sukses adalah menemukan apa yg Anda cintai dan kemudian mempersembahkannya untuk masyarakat dalam bentuk sebuah pelayanan. (Oprah Winfrey)
Memang betul dengan menemukan yang kita cintai, maka kita akan melakukannya (baik pekerjaan, hobi dll.) dengan sungguh-sungguh dan tidak mengenal lelah. Dengan demikian kita akan mendapatkan hasil yang optimal, dan bila hal ini kita persembahkan kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan maka hasilnya pun pasti luar biasa.
Marilah kita berikan yang terbaik dari milik kita sebagai persembahan untuk pelayanan kita.
[SKDAG76]
10 cara menunda usia biologis : ubah persepsi, istrht (rileks n tdr nyenyak), beri gizi unt tubuh kita dng makanan sehat, gunakan multivitamin dng bijaksana, tingkatkan integrasi pikiran dan tubuh (mis bernapas dalam, yoga, tai chi), olah raga, eliminasi toksin, fleksibel dan kreatif, cintai sesama mahluk, serta pelihara pikiran muda (Deepak Chopra).
Manusia (terutama wanita) biasanya takut untuk menjadi tua. Tetapi menjadi tua adalah hal yang alami, tidak dapat ditolak. Untuk mengimbanginya marilah kita juga menjadi manusia yang lebih bijak.
Deepak Chopra mengemukakan sepuluh hal untuk menunda ketuaan (artinya usia tetap bertambah, tetapi badan tetap sehat), yaitu :
1. Ubah persepsi. Janganlah berpikir negatip atas setiap hal yang kita alami. Tetapi bersyukurlah senantiasa, karena kita tahu bahwa rencana Tuhan indah pada akhirnya.
2. Istirahat yang teratur. Tubuh kita bukan robot yang dapat dipaksa untuk bekerja terus menerus. Ia membutuhkan istirahat untuk menyegarkan otot dan otak kita.
3. Beri gizi. Tubuh juga membutuhkan makanan yang sehat dan seimbang, karena itu perhatikanlah gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
4. Gunakan multivitamin dengan bijaksana. Saat ini banya multivitamin di pasaran yang menjanjikan bahwa kita akan sehat dan fit bila menggunakannya. Secara alami tubuh kita membutuhkan berbagai makanan seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan kegiatan yang kita lakukan, karena itu hati-hatilah dengan multivitamin; ia hanya merupakan makanan tambahan, bukan yang utama.
5. Tingkatkan integrasi pikiran dan tubuh. Bila kita melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan pikiran dan hati kita, maka jelas kita akan merasa lelah karena kita berpura-pura dan memakai topeng. Ingat prinsip Men sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Hal ini antara lain dapat dilakukan pada saat kita berdoa dan saat hening untuk melepaskan beban pikiran dan berkomunikasi dengan Tuhan serta mengistirahatkan tubuh kita. Biasakanlah bernapas yang dalam dengan perut, karena hal ini jelas akan menambah oksigen yang masuk ke dalam tubuh kita.
6. Olah raga. Sesuai dengan prinsip ‘men sana in corpore sano; karena itu buatlah tubuh anda selalu sehat dengan melakukan olah raga secara teratur.
7. Eliminasi toksin. Saat ini lingkungan di sekitar kita banyak mengandung racun, karena itu berusahalah untuk mengurangi masuknya racun ke dala tubuh kita. Hindari rokok, kopi, dan makanan/minuman yang banyak mengandung lemak, alkohol dll. Hiruplah udara segar, nikmati makanan dan minuman yang sehat dan berasal dari alam.
8. Fleksibel dan kreatif. Latihlah pikiran dan tubuh kita agar dapat melakukan berbagai kegiatan dengan berbagai cara yang berbeda. Secara fisik, misalnya cobalah anda menyisir dan menyikat gigi dengan tangan kiri (sebaliknya untuk yang kidal). Dalam berpikir cobalah berpikir berbagai alternatif yang tidak biasa anda lakukan, karena mungkin hal baru yang anda dapatkan ternyata jauh lebih baik dari kebiasaan lama.
9. Cintai sesama mahluk. Jangan menyimpan rasa benci, dendam dan sakit hati, lepaskanlah semua itu, dan cintailah semua mahluk sehingga kita pun akan merasa berharga dan dihargai oleh mereka.
10. Pelihara pikiran muda. Walaupun tubuh dan usia menjadi tua, tetapi kita harus tetap memiliki semangat muda yang pantang menyerah.
[SKDAG77]
Perjalanan terpanjang bukan dari bumi ke matahari, tetapi dari akal ke hati, yaitu perjalanan untuk mengubah iman intelektual menjadi iman percaya.
Iman intelektual adalah percaya terhadap Tuhan bila hal tersebut dapat dibuktikan (ingat Thomas yang meragukan kehadiran Yesus, sebelum ia mencucukkan tangannya ke dalam bekas luka Yesus), dan menguntungkan diri sendiri.
Iman percaya adalah iman sesungguhnya yang percaya dengan hati kepada Tuhan dalam setiap persoalan yang dihadapinya, baik suka maupun duka.
Pada umumnya dibutuhkan waktu yang lama untuk mengubah iman intelektual menjadi iman yang percaya. Saya sendiri membutuhkan waktu sekitar 17 tahun, sejak saya dibaptis tahun 1980 (memiliki iman intelektual), sampai saya merasakan kehadiran Yesus secara pribadi dalam hidup saya ketika pada tahun 1997 dijamahnya dalam Seminar Hidup dalam Roh.
Kamis, 30 Agustus 2007
Kasih Allah Selalu Tersedia
Pada masa-masa suram dalam kehidupan kami, setelah terbunuhnya putri kami yang berusia 18 tahun, aku dan suamiku menerima banyak telpon dari teman dan kerabat yang berdoa untuk kami pada saat paling menyedihkan itu. Namun, ada satu telpon dari temanku yang paling kuingat. Saat itu dia bertanya, "Apa yang dapat kudoakan bagimu?"
Tanpa ragu, aku menjawab, "Berdoalah agar kasih Allah cukup untuk mengatasi kemarahan dan kepedihan kami."
Dari awal perjuangan kami mengalahkan kesedihan, kami menyadari bahwa musuh kami yang sebenarnya bukanlah laki-laki yang membunuh putri kami. Musuh terbesar adalah kemarahan kami sendiri. Meski kami tidak dapat memadamkan amarah kami sebelum matahari terbenam, seperti anjuran Paulus, kami sungguh menyadari kuasa amarah yang merusak. Kami segera mulai berdoa agar kami tidak menjadi korban kemarahan dan dendam.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, perlahan aku mulai melihat betapa Allah menjawab doaku, temasuk doa yang dipanjatkan temanku itu. Pada saat-saat tertentu, amarah mengauasiku, namun kasih Allah selalu cukup membantuku untuk tidak terperangkap dalam amarahku.
Efesus 4:26-27Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu, dan janganlah beri kesempatan kepada iblis.
Sumber : Saat Teduh BPK Gunung Mulia - Jakarta - Indonesia
Jum'at, 31 Agustus 2007
Bonnie R. Wheat (Texas)
Tanpa ragu, aku menjawab, "Berdoalah agar kasih Allah cukup untuk mengatasi kemarahan dan kepedihan kami."
Dari awal perjuangan kami mengalahkan kesedihan, kami menyadari bahwa musuh kami yang sebenarnya bukanlah laki-laki yang membunuh putri kami. Musuh terbesar adalah kemarahan kami sendiri. Meski kami tidak dapat memadamkan amarah kami sebelum matahari terbenam, seperti anjuran Paulus, kami sungguh menyadari kuasa amarah yang merusak. Kami segera mulai berdoa agar kami tidak menjadi korban kemarahan dan dendam.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, perlahan aku mulai melihat betapa Allah menjawab doaku, temasuk doa yang dipanjatkan temanku itu. Pada saat-saat tertentu, amarah mengauasiku, namun kasih Allah selalu cukup membantuku untuk tidak terperangkap dalam amarahku.
Efesus 4:26-27Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu, dan janganlah beri kesempatan kepada iblis.
Sumber : Saat Teduh BPK Gunung Mulia - Jakarta - Indonesia
Jum'at, 31 Agustus 2007
Bonnie R. Wheat (Texas)
Betulkah Aku Mengasihinya ?
Alkisah suatu ketika seorang prajurit yang berhasil kembali ke kota asalnya setelah menyelesaikan tugas di medan perang. Ia segera menelpon orang tuanya di bandara. “Ayah dan Ibu aku pulang, tetapi ada satu hal yang ingin aku mohon sama Ayah dan Ibu. Aku ingin membawa seorang teman pulang bersamaku”.
“Tentu boleh nak…” jawab kedua orang tuanya, “kami akan senang menjumpainya.”
“Tapi ada satu hal yang perlu Ayah dan Ibu ketahui,” kata sang anak meneruskan.
“Ia terluka cukup parah ketika bertempur. Kakinya menginjak ranjau darat dan sekarang ia kehilangan 1 kaki dan 1 tangannya. Kini ia tidak tahu harus kemana, maka aku ingin membawanya bersamaku dan hidup bersama kita.”
“Aku sungguh menyesal telah mendengarnya Nak. Barangkali kita bisa menolong dengan menemukan tempat lain yang lebih cocok baginya untuk menghabiskan sisa hidupnya.”
“Tidak, Ayah dan Ibu aku ingin ia hidup bersama kita.”
“Anakku,” kata sang Ayah lagi, kamu tidak mengerti atas permintaanmu. Seseorang dengan cacat demikian Cuma bisa menyusahkan hidup kita. Hidup kita sendiripun harus kita urusi, kita tidak boleh membiarkan hal seperti itu mengganggu ketenangan hidup kita. Aku pikir sebaiknya kau pulang saja, lupakan temanmu itu. Biarlah ia menemukan cara hidupnya sendiri.”
Seketika anak itu meletakkan gagang telepon mengakhiri pembicaraan dengan orang tuanya.
Orang tua si-anak tidak lagi mendengar kabar berita darinya, tetapi beberapa hari kemudian mereka menerima telepon lain dari polisi. Ia mendapat kabar bahwa anak mereka terjatuh dari gedung bertingkat akibat tindak bunuh diri.
Sepasang orang tua yang berduka itu langsung menuju lokasi dan diantar ke kamar jenazah untuk mengidentifikasi jasad anaknya. Mereka dengan jelas mengenali putra mereka. Tetapi betapa terkejutnya mereka, jasad putra mereka adalah seorang pemuda dengan sebelah tangan dan sebelah kaki.
Apakah ini kasih yang sejati ?
(sumber: unknown, internet)
“Tentu boleh nak…” jawab kedua orang tuanya, “kami akan senang menjumpainya.”
“Tapi ada satu hal yang perlu Ayah dan Ibu ketahui,” kata sang anak meneruskan.
“Ia terluka cukup parah ketika bertempur. Kakinya menginjak ranjau darat dan sekarang ia kehilangan 1 kaki dan 1 tangannya. Kini ia tidak tahu harus kemana, maka aku ingin membawanya bersamaku dan hidup bersama kita.”
“Aku sungguh menyesal telah mendengarnya Nak. Barangkali kita bisa menolong dengan menemukan tempat lain yang lebih cocok baginya untuk menghabiskan sisa hidupnya.”
“Tidak, Ayah dan Ibu aku ingin ia hidup bersama kita.”
“Anakku,” kata sang Ayah lagi, kamu tidak mengerti atas permintaanmu. Seseorang dengan cacat demikian Cuma bisa menyusahkan hidup kita. Hidup kita sendiripun harus kita urusi, kita tidak boleh membiarkan hal seperti itu mengganggu ketenangan hidup kita. Aku pikir sebaiknya kau pulang saja, lupakan temanmu itu. Biarlah ia menemukan cara hidupnya sendiri.”
Seketika anak itu meletakkan gagang telepon mengakhiri pembicaraan dengan orang tuanya.
Orang tua si-anak tidak lagi mendengar kabar berita darinya, tetapi beberapa hari kemudian mereka menerima telepon lain dari polisi. Ia mendapat kabar bahwa anak mereka terjatuh dari gedung bertingkat akibat tindak bunuh diri.
Sepasang orang tua yang berduka itu langsung menuju lokasi dan diantar ke kamar jenazah untuk mengidentifikasi jasad anaknya. Mereka dengan jelas mengenali putra mereka. Tetapi betapa terkejutnya mereka, jasad putra mereka adalah seorang pemuda dengan sebelah tangan dan sebelah kaki.
Apakah ini kasih yang sejati ?
(sumber: unknown, internet)
Senin, 20 Agustus 2007
SKDAG68 sampai SKDAG72
[SKDAG68]
Jika anda jujur dan terus terang, orang mungkin menipu anda. Walaupun begitu tetaplah jujur dan terus terang.
Hal baik yang anda lakukan hari ini seringkali dilupakan orang esok hari. Walaupun begitu tetaplah lakukan hal yang baik (Ibu Theresa).
Pesan ibu Theresa di atas mengingatkan kita agar tidak lelah untuk terus melakukan perbuatan yang baik. Walaupun mungkin orang di sekitar kita mencemoohkannya, tetapi kita tetap harus melakukan hal yang berkenaan pada Allah, bahkan bila perlu meningkatkannya.
Bila kita bersama Tuhan, maka kita tidak akan merasa lelah. Dalam Yes 40:31 dikatakan bahwa “orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”.
[SKDAG69]
Bila mau banyak tersenyum, hati kita harus penuh rasa syukur kepada Tuhan.
Kita dapat bersyukur bila hati kita tidak curiga pada kasih dan kebijaksanaanNya.
Tersenyum adalah tanda kebahagiaan. Kita merasa bahagia bila kita bersyukur atas segala yang kita miliki dan alami dari dulu sampai saat ini. Dengan demikian maka kita akan merasakan bahwa segala sesuatu itu adalah anugrahnya bagi kita. Tidak mungkin Bapa yang mengasihi anakNya akan memberikan sesuatu yang berbahaya dan merugikan anakNya.
Jadi buanglah kecurigaan bahwa Allah sedang mencobai aku, atau Allah tidak sayang padaku ! Allah kita adalah Allah yang maha pengasih; Dia tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Semua manusia mulia dalam pandangannya.
Komentar Robby Yonosewoyo (Koordinator BPPKK KAJ) :
Jangan kalah oleh kejahatan.Tetapi kalahkan kejahatan dengan iman dan kebijaksanaan. Bila kita putus asa karena kepolosan kita dimanfaatkan orang lain, kita telah kalah dari iblis
[SKDAG70]
Allah selalu mengundang kita untuk bahagia bersamaNya. Namun seringkali kita yang menolakNya. DANGDUTAN (DAagiNG, DUnia dan seTAN), 3 TA (harTA, tahTA, waniTA) lebih menarik hati kita. Karena itu marilah kita arahkan hati dan pikiran kita hanya kepadaNya.
Allah kita maha pengasih. Ia mau bersatu dengan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Ia merindukan kembali agar manusia dapat bersatu kembali denganNya di tempat kudusNya.
Tetapi manusia, dengan kebebasan yang dimilikinya, seringkali menolak Dia. Manusia lebih tertarik pada nafsu kedagingan, godaan dunia, dan juga godaan setan (dangdutan). Kelemahan ini diwujudkan oleh manusia dalam bentuk keserakahan untuk memperoleh 3 ta, yaitu harta, tahta, dan juga wanita (untuk para laki-laki). Konsep 3 ta ini hanya untuk menyenangkan manusia selama berada di dunia, yang waktunya hanya sementara saja.
Marilah kita raih kehidupan kekal di Surga bersama Allah dengan jalan menyambut uluran tanganNya dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadimu.
Komentar Handa (pemuka agama Buddha) :
Tidak melakukan kejahatan, perbanyak kebajikan, sucikan hati dan pikiran. Inilah yang Buddha ajarkan.
[SKDAG71]
Waktu Tuhan memanggil, si Sombong berkata "Aku mau karena mampu".
Si Duniawi berkata "Tidak mau walaupun mampu".
Yang Kurang ‘pe-de’ berkata "Tidak mau karena aku tidak mampu".
Dan calon Pelayan berkata "Aku mau, tapi aku tidak mampu".
Percayalah Tuhan yang akan memampukan kita, asal kita MAU jadi alatnya.
Di hadapan Tuhan janganlah meninggikan diri sehingga menjadi orang sombong, tetapi juga jangan merendahkan diri, sehingga menjadi orang yang kurang percaya diri.
Yang diinginkan Tuhan untuk seluruh pelayannya adalah jawaban MAU. Mampu atau tidak mampu itu adalah urusan Tuhan. Dia yang akan memampukan kita sesuai dengan rencananya. Yang penting MAU bukan MAMPU !
MAU harus dinyatakan dengan penuh komitmen bukan sebagai rutinitas belaka.
[SKDAG72]
5 aturan sederhana untuk hidup bahagia: buang kebencian, bebaskan pikiran dari kesusahan, hidup sederhana, berilah lebih dan kurangi harapan.
Untuk berbahagia, kita selalu harus menyangkal diri (lihat Mat 16:24), yaitu dengan selalu melakukan tindakan yang berkenaan di hati Tuhan, diantaranya dengan jalan membuang kebencian, membebaskan pikiran dari kesusahan, hidup sederhana, memberi lebih banyak, dan mengurangi harapan yang tidak-tidak.
Komentar Handa (pemuka agama Buddha) :Bila kita mau melaksanakan lima landasan moral yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak berbohong, tidak makan atau minum yang melemahkan kesadaran kita. Maka hidup akan bahagia. Inilah ajaran Buddha sejak 2500 tahun yg lampau.
Jika anda jujur dan terus terang, orang mungkin menipu anda. Walaupun begitu tetaplah jujur dan terus terang.
Hal baik yang anda lakukan hari ini seringkali dilupakan orang esok hari. Walaupun begitu tetaplah lakukan hal yang baik (Ibu Theresa).
Pesan ibu Theresa di atas mengingatkan kita agar tidak lelah untuk terus melakukan perbuatan yang baik. Walaupun mungkin orang di sekitar kita mencemoohkannya, tetapi kita tetap harus melakukan hal yang berkenaan pada Allah, bahkan bila perlu meningkatkannya.
Bila kita bersama Tuhan, maka kita tidak akan merasa lelah. Dalam Yes 40:31 dikatakan bahwa “orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”.
[SKDAG69]
Bila mau banyak tersenyum, hati kita harus penuh rasa syukur kepada Tuhan.
Kita dapat bersyukur bila hati kita tidak curiga pada kasih dan kebijaksanaanNya.
Tersenyum adalah tanda kebahagiaan. Kita merasa bahagia bila kita bersyukur atas segala yang kita miliki dan alami dari dulu sampai saat ini. Dengan demikian maka kita akan merasakan bahwa segala sesuatu itu adalah anugrahnya bagi kita. Tidak mungkin Bapa yang mengasihi anakNya akan memberikan sesuatu yang berbahaya dan merugikan anakNya.
Jadi buanglah kecurigaan bahwa Allah sedang mencobai aku, atau Allah tidak sayang padaku ! Allah kita adalah Allah yang maha pengasih; Dia tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Semua manusia mulia dalam pandangannya.
Komentar Robby Yonosewoyo (Koordinator BPPKK KAJ) :
Jangan kalah oleh kejahatan.Tetapi kalahkan kejahatan dengan iman dan kebijaksanaan. Bila kita putus asa karena kepolosan kita dimanfaatkan orang lain, kita telah kalah dari iblis
[SKDAG70]
Allah selalu mengundang kita untuk bahagia bersamaNya. Namun seringkali kita yang menolakNya. DANGDUTAN (DAagiNG, DUnia dan seTAN), 3 TA (harTA, tahTA, waniTA) lebih menarik hati kita. Karena itu marilah kita arahkan hati dan pikiran kita hanya kepadaNya.
Allah kita maha pengasih. Ia mau bersatu dengan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Ia merindukan kembali agar manusia dapat bersatu kembali denganNya di tempat kudusNya.
Tetapi manusia, dengan kebebasan yang dimilikinya, seringkali menolak Dia. Manusia lebih tertarik pada nafsu kedagingan, godaan dunia, dan juga godaan setan (dangdutan). Kelemahan ini diwujudkan oleh manusia dalam bentuk keserakahan untuk memperoleh 3 ta, yaitu harta, tahta, dan juga wanita (untuk para laki-laki). Konsep 3 ta ini hanya untuk menyenangkan manusia selama berada di dunia, yang waktunya hanya sementara saja.
Marilah kita raih kehidupan kekal di Surga bersama Allah dengan jalan menyambut uluran tanganNya dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadimu.
Komentar Handa (pemuka agama Buddha) :
Tidak melakukan kejahatan, perbanyak kebajikan, sucikan hati dan pikiran. Inilah yang Buddha ajarkan.
[SKDAG71]
Waktu Tuhan memanggil, si Sombong berkata "Aku mau karena mampu".
Si Duniawi berkata "Tidak mau walaupun mampu".
Yang Kurang ‘pe-de’ berkata "Tidak mau karena aku tidak mampu".
Dan calon Pelayan berkata "Aku mau, tapi aku tidak mampu".
Percayalah Tuhan yang akan memampukan kita, asal kita MAU jadi alatnya.
Di hadapan Tuhan janganlah meninggikan diri sehingga menjadi orang sombong, tetapi juga jangan merendahkan diri, sehingga menjadi orang yang kurang percaya diri.
Yang diinginkan Tuhan untuk seluruh pelayannya adalah jawaban MAU. Mampu atau tidak mampu itu adalah urusan Tuhan. Dia yang akan memampukan kita sesuai dengan rencananya. Yang penting MAU bukan MAMPU !
MAU harus dinyatakan dengan penuh komitmen bukan sebagai rutinitas belaka.
[SKDAG72]
5 aturan sederhana untuk hidup bahagia: buang kebencian, bebaskan pikiran dari kesusahan, hidup sederhana, berilah lebih dan kurangi harapan.
Untuk berbahagia, kita selalu harus menyangkal diri (lihat Mat 16:24), yaitu dengan selalu melakukan tindakan yang berkenaan di hati Tuhan, diantaranya dengan jalan membuang kebencian, membebaskan pikiran dari kesusahan, hidup sederhana, memberi lebih banyak, dan mengurangi harapan yang tidak-tidak.
Komentar Handa (pemuka agama Buddha) :Bila kita mau melaksanakan lima landasan moral yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak berbohong, tidak makan atau minum yang melemahkan kesadaran kita. Maka hidup akan bahagia. Inilah ajaran Buddha sejak 2500 tahun yg lampau.
SKDAG63 sampai SKDAG67
[SKDAG63]
Aku:"Allah ambil kesombonganku"
Allah:"Bukan Aku yg ambil, kau yg serahkan padaKu"
Aku:"Allah beriku kebahagiaan"
Allah:"Kau bahagia bila menghargai berkatKu"
Yesaya 55:8-9 mengatakan “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
Memang benar rancangan manusiaa seringkali berbeda dengan rancangan Tuhan. Rancangan Tuhan jauh lebih indah dari rancangan manusia, tetapi kita sebagai manusia yang tidak dapat memahami rancanganNya yang luar biasa.
Dialog di atas menggambarkan hal tersebut, untuk melepaskan kesombongan, kita harus melepaskannya sendiri. Ingat ! manusia memiliki kehendak bebas untuk memutuskan segala sesuatu, dan Allah tidak memaksanya.
Manusia sering menginginkan kebahagiaan, sebenarnya kebahagiaan itu sudah ada pada kita, dan selalu diberikan Allah kepada kita. Cuma kita saja yang tidak menghargai berkat-berkatnya. Kita tidak mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikanNya kepada kita, padahal itulah hal terbaik yang akan kita terima / alami.
[SKDAG64]
Sukses adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan dan menjadikannya pijakan untuk maju. Belajarlah dari pengalaman sendiri dan juga pengalaman orang lain!
Andrie Wongso mengatakan tidak ada kegagalan, yang ada adalah keberhasilan dan belajar. Artinya bila belum berhasil maka kita harus terus belajar dari masa lalu yang menyebabkan kita belum berhasil. Pengalaman masa lalu dari diri sendiri dan juga dari orang lain merupakan dasar untuk meraih keberhasilan.
Komentar Robby Yonosewoyo (kini Koordinator BPPKK Keuskupan Agung Jakarta) :
Good - God = 0.
Kebaikan/kesuksesan tanpa Tuhan merupakan suatu kesia-siaan, karena hanya mendatangkan kepuasan sesaat, kerakusan, kesombongan dan lain sebagainya.
Keberhasilan yang benar adalah keberhasilan bersama Tuhan, bukan hanya dengan mengandalkan usaha manusia saja, apalagi dengan menghalalkan segala cara.
Mengomentari SK ini, Maryati memberikan kutipan dari Oprah Winfrey :
Cara yang paling baik untuk sukses adalah menemukan apa yg anda cintai dan kemudian mempersembahkannya untuk masyarakat dalam bentuk sebuah pelayanan.
[SKDAG65]
Jangan berjalan di depanku, karena saya tidak dapat mengikuti.
Jangan berjalan di belakangku, karena saya tidak dapat memimpin.
Berjalanlah di sampingku dan jadi sahabatku.
Dalam hidup berkomunitas, maka kita harus saling mendukung dan merasa sama dalam suka dan duka. Kita semua harus menjadi sahabat tanpa memandang bulu siapa dia (ingat Hukum Kasih yang kedua : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:39b).
Dalam suatu komunitas, kita semua adalah tubuh Kristus yang saling melengkapi satu sama lain. Janganlah merasa lebih hebat dari yang lain, tetapi jangan juga merasa rendah diri !
Komentar Maryati :
Dan kau tau... Jika sahabatku melompat ke jurang, aku tidak akan mngikutinya. Aku berada di dasar jurang untuk menangkapnya.
Betul sekali komentar ini, karena sebagai sahabat, kita harus mau berkurban bagi orang lain. Ingat perintah Yesus dalam Yoh 13:34 : Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Jadi kita harus mengasihi seperti Yesus mengasihi kita, yaitu dengan rela mengorbankan diri bagi sesama.
[SKDAG66]
Seratus kali setiap hari saya mengingatkan diri sendiri bahwa kehidupan dalam dan luar saya merupakan hasil kerja org lain (yang sudah mati maupun yang masIh hidup), dan bahwa saya harus mengerahkan tenaga agar dapat memberikan ukuran yang sama seperti yang telah saya terima (Albert Einstein)
Prinsip Einstein ini hampir sama dengan prinsip Pay It Forward yang telah dibahas dalam SKDAG62. Keberadaan kita saat ini merupakan hasil dari kontribusi banyak orang kepada kita, karena itu kita pun harus memberikan kontribusi yang sama atau bahkan lebih kepada orang lain yang juga membutuhkannya.
[SKDAG67]
Tidak ada pengganti kerja keras. Jenius= 1% ilham/bakat + 99% keringat (Thomas Alfa Edison). Jadi talenta dari Tuhan harus diasah dengan kerja keras.
Tuhan memberikan berkat kepada kita semua, dalam berbagai bentuk (misalnya bakat, talenta, karunia) dan menyerahkannya kepada kita untuk diolah. Dalam perikop Perumpamaan tentang Talenta (Mat 25:14-30), jelas bahwa Allah menginginkan talenta yang telah diberikannya untuk kita olah sehingga menghasilkan buah yang sepadan.
Untuk itu dibutuhkan kerja keras untuk mengolah talenta yang diberikan Tuhan untuk menjadi manusia yang berhasil / jenius.
Aku:"Allah ambil kesombonganku"
Allah:"Bukan Aku yg ambil, kau yg serahkan padaKu"
Aku:"Allah beriku kebahagiaan"
Allah:"Kau bahagia bila menghargai berkatKu"
Yesaya 55:8-9 mengatakan “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
Memang benar rancangan manusiaa seringkali berbeda dengan rancangan Tuhan. Rancangan Tuhan jauh lebih indah dari rancangan manusia, tetapi kita sebagai manusia yang tidak dapat memahami rancanganNya yang luar biasa.
Dialog di atas menggambarkan hal tersebut, untuk melepaskan kesombongan, kita harus melepaskannya sendiri. Ingat ! manusia memiliki kehendak bebas untuk memutuskan segala sesuatu, dan Allah tidak memaksanya.
Manusia sering menginginkan kebahagiaan, sebenarnya kebahagiaan itu sudah ada pada kita, dan selalu diberikan Allah kepada kita. Cuma kita saja yang tidak menghargai berkat-berkatnya. Kita tidak mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikanNya kepada kita, padahal itulah hal terbaik yang akan kita terima / alami.
[SKDAG64]
Sukses adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan dan menjadikannya pijakan untuk maju. Belajarlah dari pengalaman sendiri dan juga pengalaman orang lain!
Andrie Wongso mengatakan tidak ada kegagalan, yang ada adalah keberhasilan dan belajar. Artinya bila belum berhasil maka kita harus terus belajar dari masa lalu yang menyebabkan kita belum berhasil. Pengalaman masa lalu dari diri sendiri dan juga dari orang lain merupakan dasar untuk meraih keberhasilan.
Komentar Robby Yonosewoyo (kini Koordinator BPPKK Keuskupan Agung Jakarta) :
Good - God = 0.
Kebaikan/kesuksesan tanpa Tuhan merupakan suatu kesia-siaan, karena hanya mendatangkan kepuasan sesaat, kerakusan, kesombongan dan lain sebagainya.
Keberhasilan yang benar adalah keberhasilan bersama Tuhan, bukan hanya dengan mengandalkan usaha manusia saja, apalagi dengan menghalalkan segala cara.
Mengomentari SK ini, Maryati memberikan kutipan dari Oprah Winfrey :
Cara yang paling baik untuk sukses adalah menemukan apa yg anda cintai dan kemudian mempersembahkannya untuk masyarakat dalam bentuk sebuah pelayanan.
[SKDAG65]
Jangan berjalan di depanku, karena saya tidak dapat mengikuti.
Jangan berjalan di belakangku, karena saya tidak dapat memimpin.
Berjalanlah di sampingku dan jadi sahabatku.
Dalam hidup berkomunitas, maka kita harus saling mendukung dan merasa sama dalam suka dan duka. Kita semua harus menjadi sahabat tanpa memandang bulu siapa dia (ingat Hukum Kasih yang kedua : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22:39b).
Dalam suatu komunitas, kita semua adalah tubuh Kristus yang saling melengkapi satu sama lain. Janganlah merasa lebih hebat dari yang lain, tetapi jangan juga merasa rendah diri !
Komentar Maryati :
Dan kau tau... Jika sahabatku melompat ke jurang, aku tidak akan mngikutinya. Aku berada di dasar jurang untuk menangkapnya.
Betul sekali komentar ini, karena sebagai sahabat, kita harus mau berkurban bagi orang lain. Ingat perintah Yesus dalam Yoh 13:34 : Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Jadi kita harus mengasihi seperti Yesus mengasihi kita, yaitu dengan rela mengorbankan diri bagi sesama.
[SKDAG66]
Seratus kali setiap hari saya mengingatkan diri sendiri bahwa kehidupan dalam dan luar saya merupakan hasil kerja org lain (yang sudah mati maupun yang masIh hidup), dan bahwa saya harus mengerahkan tenaga agar dapat memberikan ukuran yang sama seperti yang telah saya terima (Albert Einstein)
Prinsip Einstein ini hampir sama dengan prinsip Pay It Forward yang telah dibahas dalam SKDAG62. Keberadaan kita saat ini merupakan hasil dari kontribusi banyak orang kepada kita, karena itu kita pun harus memberikan kontribusi yang sama atau bahkan lebih kepada orang lain yang juga membutuhkannya.
[SKDAG67]
Tidak ada pengganti kerja keras. Jenius= 1% ilham/bakat + 99% keringat (Thomas Alfa Edison). Jadi talenta dari Tuhan harus diasah dengan kerja keras.
Tuhan memberikan berkat kepada kita semua, dalam berbagai bentuk (misalnya bakat, talenta, karunia) dan menyerahkannya kepada kita untuk diolah. Dalam perikop Perumpamaan tentang Talenta (Mat 25:14-30), jelas bahwa Allah menginginkan talenta yang telah diberikannya untuk kita olah sehingga menghasilkan buah yang sepadan.
Untuk itu dibutuhkan kerja keras untuk mengolah talenta yang diberikan Tuhan untuk menjadi manusia yang berhasil / jenius.
Jumat, 17 Agustus 2007
Kasih di antara Hewan
Ketika browsing di Internet saya mendapatkan gambar di sebelah ini. Gambar yang sangat menarik karena menggambarkan bahwa ke tiga hewan tersebut saling mengasihi.
Yang paling atas memegang temannya, yang mungkin hampir jatuh atau memang menolong agar temannya dapat menyampaikan bunga bagi 'kekasih' nya di bawah. Kasih dalam wujud persahabatan dan setia kawan terlihat disini.
Kemudian pemberian bunga dari yang di tengah kepada 'kekasih'nya juga menunjukkan cinta / kasih yang diwujudkan dengan memberikan sekuntum bunga (apakah hewan itu tahu makna dari pemberian bunga ?).
Kalau hewan saja dapat melakukan tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanya. Mengapa kita manusia yang diciptakan secitra dengan Allah (Kej 1:27), tidak dapat melakukannya terhadap sesama kita ?
Senin, 13 Agustus 2007
KASIH
KASIH memiliki makna berikut :
K erelaan untuk berkorban bagi sesama
A gape, jenis kasih yang harus kita miliki
S esama, tempat kita mewujudkan kasih kepada Allah
I man akan berarti bila diwujudkan dengan kasih
H ati, jiwa, akal budi dan kekuatan harus kita serahkan sebagai bukti kasih kita kepada Allah
Dalam bahasa Yunani, ada empat macam kasih, yaitu:
1. Eros, kasih antara suami istri (pria-wanita)
2. Filia, kasih persahabatan
3. Storge, kasih yang bertalian dengan darah
4. Agape, kasih Allah.
Prinsip kasih Eros, Filia dan Storge adalah :
“Aku mengasihi kamu, apa yang dapat engkau berikan kepadaku”
Tetapi kasih Agape berkata lain :
“Aku mengasihi kamu, apa yang dapat kuberikan kepadamu”
K erelaan untuk berkorban bagi sesama
A gape, jenis kasih yang harus kita miliki
S esama, tempat kita mewujudkan kasih kepada Allah
I man akan berarti bila diwujudkan dengan kasih
H ati, jiwa, akal budi dan kekuatan harus kita serahkan sebagai bukti kasih kita kepada Allah
Dalam bahasa Yunani, ada empat macam kasih, yaitu:
1. Eros, kasih antara suami istri (pria-wanita)
2. Filia, kasih persahabatan
3. Storge, kasih yang bertalian dengan darah
4. Agape, kasih Allah.
Prinsip kasih Eros, Filia dan Storge adalah :
“Aku mengasihi kamu, apa yang dapat engkau berikan kepadaku”
Tetapi kasih Agape berkata lain :
“Aku mengasihi kamu, apa yang dapat kuberikan kepadamu”
Kasih Allah vs Kasih Manusia
Kasih Allah kepada manusia adalah kasih Agape, yaitu kasih tanpa syarat apapun. Kasih Agape dapat diwujudkan dengan struktur "kasih ... walaupun ..."
Misalnya "Aku mengasihi kamu, walaupun kamu telah menipu saya !"
Kasih manusia pada umumnya memiliki struktur "kasih ... asalkan ..."
Misalnya "Aku mengasihi kamu, asalkan kamu mau memberi pinjaman uang pada saya !"
Adakah manusia yang memiliki kasih Agape ? Tentu saja banyak, misalnya seorang ibu rela mengorbankan diri untuk menyelamatkan anaknya yang terperangkap di rumah yang sedang terbakar. Ia akan menerobos kobaran api untuk menyelamatkan anaknya, tanpa mempedulikan keselamatan dirinya sendiri.
Tapi contoh yang paling jelas adalah tindakan Ibu Teresa, yang mau menolong siapa saja tanpa pandang bulu, dan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Marilah kita tiru sifat Ibu Teresa, dan kita terapkan kasih Agape kepada seluruh orang tanpa syarat apa pun.
Misalnya "Aku mengasihi kamu, walaupun kamu telah menipu saya !"
Kasih manusia pada umumnya memiliki struktur "kasih ... asalkan ..."
Misalnya "Aku mengasihi kamu, asalkan kamu mau memberi pinjaman uang pada saya !"
Adakah manusia yang memiliki kasih Agape ? Tentu saja banyak, misalnya seorang ibu rela mengorbankan diri untuk menyelamatkan anaknya yang terperangkap di rumah yang sedang terbakar. Ia akan menerobos kobaran api untuk menyelamatkan anaknya, tanpa mempedulikan keselamatan dirinya sendiri.
Tapi contoh yang paling jelas adalah tindakan Ibu Teresa, yang mau menolong siapa saja tanpa pandang bulu, dan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Marilah kita tiru sifat Ibu Teresa, dan kita terapkan kasih Agape kepada seluruh orang tanpa syarat apa pun.
Langganan:
Postingan (Atom)