Rabu, 04 Juli 2007

SKDAG48 sampai SKDAG50

Berikut ini tiga sms yang saya kirimkan ke kawan2 saya seminggu terakhir ini.

[SKDAG48]
Pandanglah sgl sesuatu dr kcmata org lain. Bila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin menyakitkan hati org lain pula.

Kita harus memiliki empati untuk merasakan perasaan orang lain sebelum melakukan tindakan atau berkata. Dan satu prinsip lain adalah “Jangan lakukan perbuatan yang anda ingin orang lain tidak melakukannya terhadap anda !”


[SKDAG49]
Org2 paling berbahagia tdk selalu memiliki hal2 terbaik.
Mrk hanya berush menjdkan yg terbaik dr setiap hal yg hdr dlm hidupnya

Untuk berbahagia kita harus bersyukur terhadap segala hal yang telah dikaruniai Tuhan. Gunakanlah hal tersebut dengan sebaik-baiknya !
Bahagia bukan atas hal yang kita inginkan, tetapi bahagia karena kenyataan yang kita miliki saat ini.

Komentar dari rekan Robby Yonosewoyo (Koordinator BPPG Propinsi Gerejawi Jakarta plus) :
Tujuan hidup setiap orang adalah berbahagia. Untuk bahagia, salah satu sarananya adalah harta dan kuasa. Tapi dalam kehidupan banyak orang terkecoh, sehingga sarana dijadikan tujuan. Akibatnya walaupun harta dan kuasa diperoleh, kebahagiaan tetap tidak terasa. Kita hanya dapat bahagia bila dekat dengan Sang Pencipta.


[SKDAG50]
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain akan dibukakan.
Ttp acapkali kita tetap terpaku pada pintu yang tertutup, sehingga tdk melihat pintu lain yang telah dibukakan untuk kita. Tuhan memiliki rencana indah untuk kt, krn itu bersyukurlah selalu.

Janganlah kecewa terhadap rencana yang tidak terwujud, karena pasti Tuhan telah memberikan rencana lain yang merupakan jawaban terbaik bagi kita. Kelemahan manusia adalah selalu berpikir intant dan menganggap rencananya yang terbaik padahal rancangan Tuhan jauh lebih tinggi dari rancangan manusia (ingat Yes 55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu).

Sebagai ilustrasi pelajarilah cerita di bawah ini.

Di suatu negara hiduplah seorang janda, yang baru ditinggal suaminya, dengan seorang anaknya. Ibu ini menerima warisan seekor kuda yang sangat berperan dalam memberikan penghasilan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Atas semua hal tersebut si Ibu selalu bersyukur pada Tuhan.

Pada suatu hari, kuda tersebut hilang dari kandangnya, maka si janda tersebut menangis di depan tetangganya, bahwa ia tidak mungkin hidup lagi, karena telah kehilangan kuda satu-satunya. Ia juga marah dan kecewa pada Tuhan yang tidak mau memperhatikan kebutuhannya.

Beberapa hari kemudian, ketika ia bangun, ternyata si kuda sudah kembali malahan bersama seekor kuda jantan. Si janda hari ini berbahagia, karena telah memiliki dua ekor kuda, dan ia sangat bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan.
Anaknya mencoba menaiki kuda jantan, tetapi ternyata kuda tersebut masih liar sehing¬ga ia terbanting dan patah kakinya. Si janda kembali bersedih hati, dan marah pada Tuhan, karena ia merasa tidak memerlukan kuda jantan tersebut yang telah menyebabkan kaki anaknya menjadi patah.

Seminggu kemudian, karena negera tersebut sedang berperang, maka setiap pemuda yang sehat dari seluruh desa dipaksa untuk menjadi tentara yang akan terjun ke medan perang. Biasanya yang pergi ke medan perang, tidak kembali atau kembali dengan cacat. Semua pemuda di desa tersebut dibawa oleh tentara kerajaan, kecuali anak si janda tersebut. Melihat hal ini, si janda kini bersyukur, karena dengan kepatahan kaki anaknya, hal itu membawa berkah baginya. !
Jadi jelas rencana manusia tidak sama dengan rencana Tuhan yang lebih agung !
Dan lihatlah sangat tipis perbedaan antara sedih/sial dan bahagia !

Tidak ada komentar: