Setelah menonton grand final Indonesian Idol malam ini, saya sungguh terharu, karena ternyata dalam pertunjukan ini kasih beredar dimana-mana. Kasih yang pertama jelas adalah dukungan dari keluarga, kerabat, teman dan pencinta masing-masing finalis, entah Rini maupun Wilson.
Kasih yang kedua ditunjukkan oleh Rini dan Wilson kepada Yang Maha Kuasa menurut iman mereka masing-masing. Rini mengatakan : “Terimakasih Allah !”, yang disambut dengan gegap gempita oleh para penggemarnya. Demikian juga ketika Wilson di akhir sambutannya mengucapkan “Terimakasih Tuhanku, Jesus !”, yang juga disambut meriah. Mereka berdua memang patut menjadi idola Indonesia, karena mereka selalu bersyukur dan berterimakasih atas hasil keputusan sms dari seluruh penggemar mereka.
Kasih yang ketiga adalah toleransi antar agama, yang semakin kurang terlihat di negeri tercinta ini. Ajang Indonesian Idol memang bukan ajang perbedaan agama, tetapi adu suara yang dinilai oleh seluruh pemirsa. Apa pun agama setiap finalis, rasanya yang lebih menentukan pilihan dari para pemirsa adalah bagaimana teknik olah vokal mereka, ditambah dengan fanatisme ke daerahan.
Saya yakin yang memberikan applaus untuk Wilson bukan yang hanya beragama Kristen, karena di penggemar Wilson ada juga beberapa orang ibu yang memakai jilbab dan juga orang-orang non-Kristen dari Ambon/Maluku. Dan Rini pun mendapat dukungan orang-orang Medan / Sumatra Utara yang juga banyak bukan beragama Islam.
Sungguh bahagia dan terharu melihat kasih yang masih tersebar di Indonesia, minimal di ruang grand final Indonesian Idol malam ini. Mudah-mudahan kasih ini tersebar keluar dan membangun toleransi beragama di Indonesia, yang semakin luntur akhir-akhir ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar