Jatuh cinta itu mudah, butuh waktu hanya beberapa menit, tetapi membangun cinta tidak mudah, perlu pengertian, kesetiaan, pengorbanan, kasih yang tulus serta waktu seumur hidup.
Dari mana datangnya cinta? Kata sebuah lagu “dari mata
langsung ke hati”, atau lebih umum “dari panca indra, masuk ke pikiran dan hati
kita”. Jadi kalau begitu, memang jatuh cinta itu mudah sekali, karena dengan
melihat yang cantik, mencium aroma yang harum, mengecap makanan yang enak, maka
kita segera dapat mencintainya.
Saat saya mengecap satu mangkok sayur asam di salah
satu rumah makan Sunda di Bandung, saya langsung jatuh hati terhadap sayur asam
tersebut, karena rasanya enak sekali untuk lidah saya. Tetapi bagaimana bila
saya tiga kali setiap hari makan dengan sayur asam tersebut? Wah … pasti tidak
sanggup, bosan. Nah … jatuh hati atau jatuh cinta mudah, tetapi bagaimana cara
memelihara cinta tersebut agar tidak pernah bosan?
Dalam kehidupan keluarga, untuk memelihara cinta tentu
saja dibutuhkan banyak hal, misalnya pengertian, kesetiaan, dan pengorbanan secara
terus menerus sepanjang hidup kita. Hal inilah yang dinamakan cinta sejati, yaitu
cinta agape yang tidak mengharapkan imbalan; kita mencintai meskipun yang kita
cintai itu tidak setia, selalu marah, dan lain sebagainya.
Marilah kita belajar mencintai, jangan hanya ingin
dicintai. Kita perlu belajar untuk menerima orang lain apa adanya, artinya
semua kelebihan dan kekurangan yang ada juga. Memang perlu pengorbanan untuk
memelihara cinta.