Sabar kepada rencana Tuhan, itulah Iman.
Sabar kepada janji Tuhan, itulah Pengharapan.
Sabar kepada orang lain, itulah Kasih.
Iman merupakan suatu keyakinan kita kepada Tuhan, dan untuk membuktikannya kita tidak membutuhkan panca indra. Jadi iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dengar, cium, kecap, dan rasakan; intinya adalah percaya dan penyerahan diri kepada-Nya. Kalau kita memiliki iman, maka kita pasti taat dan sabar pada rencana Tuhan, walaupun mungkin tidak sesuai dengan rencana kita pribadi.
Sabar kepada orang lain, itulah Kasih.
Iman merupakan suatu keyakinan kita kepada Tuhan, dan untuk membuktikannya kita tidak membutuhkan panca indra. Jadi iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dengar, cium, kecap, dan rasakan; intinya adalah percaya dan penyerahan diri kepada-Nya. Kalau kita memiliki iman, maka kita pasti taat dan sabar pada rencana Tuhan, walaupun mungkin tidak sesuai dengan rencana kita pribadi.
Tuhan tidak
pernah membuat rancangan penderitaan bagi umat-Nya. Dia pasti mengabulkan
seluruh permohonan kita, tetapi tentu saja menurut kehendak-Nya, yang jelas
jauh lebih baik daripada kehendak manusia. Karena itu terhadap janji Tuhan kita
perlu sabar, karena hal ini menunjukkan pengharapan kita kepada-Nya.
Kasih kepada
Tuhan perlu diwujudkan dalam bentuk kasih kepada sesama. Bila ada orang yang
menyakiti kita, dan kita menanggapinya dengan pengampunan dan kesabaran, maka
kita sebenarnya telah menunjukkan kasih kepada orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar