Bila kita memberi tanpa berpikir untuk menerima, maka kita "akan menerima banyak", berupa segala sesuatu yang tidak kita pikirkan, untuk dibagikan ke orang lain (Bambang Nur).
Salah satu prinsip yang baik adalah “lebih baik
memberi dari pada menerima”, tetapi kenyataaannya lebih banyak orang yang hanya
ingin menerima, setelah itu (mungkin) ia baru memberi. Setelah menerima pun,
orang seringkali mempertimbangkan apa yang akan ia berikan, agar tidak melebihi
nilai barang yang telah diterimanya.
Di sisi lain, marilah kita pikirkan berapa banyak yang
telah kita terima dari Tuhan? Misalnya saja Oksigen yang telah kitahirup sejak
lahir sampai saat ini, padahal harga satu tabung Oksigen di RS kan cukup mahal.
Semua itu diberikan Tuhan kepada kita secara gratis. Sekarang apa yang telah
kita berikan kepada Tuhan? Ternyata kita masih belum memberikan apa-apa, atau
kalaupun ada masih jauh dari yang telah kita terima.
Karena itu marilah kita memberi kepada sesama dengan
sukarela, sebagai balasan karena kita telah menerima banyak dari Tuhan. Bila
kita memberi dengan tulus, maka percayalah Tuhan pun tidak tinggal diam, Ia
akan memberikan kepada kita lebih banyak lagi, termasuk berbagai hal yang
sebenarnya tidak pernah kita pikirkan. Dan kembali yang kita terima tersebut
kita pergunakan dengan sebaik mungkin, termasuk membagikannya kepada mereka
yang sangat membutuhkannya. Amin …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar