Cara menikmati hidup yang singkat ini: berdamailah dengan masa lalu, maafkan setiap orang untuk segala perkara, dan jangan buang waktu untuk membenci orang lain.
Menurut orang dunia, hidup dapat dinikmati sejak usia dini sampai masa tua dengan prinsip “kecil bahagia, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga”. Apakah hal itu yang akan terjadi? Kita tidak tahu, karena mungkin saja saat berusia muda dan sedang foya-foya, kita dipanggil Tuhan; tentu saja hal ini tidak membawa kita masuk surga.
Sedangkan menurut orang spiritual atau rohani, hidup dapat dinikmati dengan bersekutu bersama Allah; tentu saja bukan dengan hanya berdoa dan membaca kitab suci. Persekutuan bersama Allah harus diwujudkan dalam bentuk mengasihi sesama, artinya kita perlu melayani sesama dan juga terlibat dalam persekutuan bersama orang di sekitar kita.
Hal nyata untuk menikmati hidup adalah jangan terpesona dengan masa lalu. Kegagalan masa lalu jangan membuat kita menjadi takut dan malu; lakukan refleksi untuk mengetahui penyebab kegagalan kita, lalu melangkah ke masa depan dengan tidak mengulangi kembali hal tersebut. Demikian juga dengan kesuksesan pada masa lalu, semua sudah berlalu; yang kita dapat lakukan hanyalah mengambil pengalaman dan mencari tahu penyebab keberhasilan. Lalu ulangi hal tersebut dengan berbagai perbaikan sehingga kita dapat mengulangi kembali kesuksesan tersebut.
Jadi marilah berdamai dengan masa lalu, terutama yang menyebabkan kepahitan, maafkan orang yang telah menyebabkan penderitaan kita. Jangan buang-buang waktu untuk membenci atau menghina orang tersebut, tetapi marilah kita mendoakan orang tersebuat agar ia mengalami perubahan. Kita pun terus meningkatkan diri untuk meraih masa depan yang cemerlang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar