Jika orang hidup dengan cara hidup yang melebihi kemampuannya, maka ia akan lebih mudah membuat kesalahan yang sama. Ini namanya NAFSU BESAR TENAGA KURANG.
Dalam peribahasa kita ada istilah "besar pasak daripada tiang". Nah memang benar kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan / pendapatan, maka kita pasti akan keteteran kan. Kalau saldonya minus, maka yang terjadi adalah penghalalan segala cara untuk menutupi pengeluaran tersebut. Akibatnya yah kita akan melakukan berbagai hal yang salah berulang kali.
So ... marilah kita MENGUASAI DIRI untuk mengatasi nafsu belanja yang berlebihan, nafsu tampil berlebihan (padahal ga ada bakat) dll.
Hadiah Terindah untuk Sahabat (SKDAG322)
Hadiah terindah bagi orang yang terkasih adalah KEHADIRAN, MENDENGARKAN dengan baik, TAMPIL INDAH, memberi TANGGAPAN POSITIP, dan SENYUM. Marilah kita lakukan sebelum terlambat.
Banyak orang memberi hadiah berupa permata, rumah, perhiasan, kendaraan, dll. yang berupa materi. Hal tersebut baik, tetapi bukan yang TERBAIK. Kekasih / sahabat kita membutuhkan berbagai hal yang lebih dari hanya materi, ia menginginkan diri kita seutuhnya.
Karena itu sebelum terlambat, marilah kita berikan beberapa hal untuk kekasih / sahabat kita. Semuanya tidak mahal, dan mudah dilakukan, tetapi tentu saja dengan HATI yang TULUS.
HADIRlah saat anda dibutuhkannya, DENGARKAN seluruh perkataan dan keluh kesahnya secara positip dan penuh empati, TAMPIL dengan rapi dan indah di hadapannya, beri TANGGAPAN POSITIP terhadap perkataan / tindakannya, dan jangan lupa SENYUMlah selalu dengan tulus.
Tuhan Sumber Segalanya (SKDAG323)
Di mata Tuhan, CINTA tidak pernah habis,
Di hati Tuhan, PENGAMPUNAN selalu diberikan,
Di pelukan Tuhan, tak seorangpun merasa SENDIRIAN.
Mari hadapi masa depan tanpa kuatir, karena Tuhan selalu menyertai kita.
Bila kita menghadapi suatu masalah, seringkali kita mencari solusi berdasarkan kemampuan diri sendiri, atau bahkan mengandalkan kuasa gelap, dukun dll. Padahal kita memiliki Tuhan yang merupakan sumber dari segalanya. Dia sumber CINTA, PENGAMPUNAN dll.
Tuhan kita juga merupakan Allah yang SETIA, Dia tidak pernah mencobai umatNya, Dia tidak pernah meninggalkan umatNya SENDIRIAN, Dia selalu beserta kita.
So ... tunggu apa lagi, marilah kita pegang tanganNya dan berjalan menghadapi masa depan tanpa kuatir ! Amin.
MAU atau MAMPU dulu? (SKDAG324)
Anda tidak harus ahli untuk mulai melakukan sesuatu karena anda membangun keahlian itu dengan melakukannya. Jadi lakukanlah !
Dengan MAU, maka anda akan menjadi MAMPU !
Ada empat jenis manusia, yaitu :
1. Mampu dan Mau. Tipe manusia jenis pertama ini sungguh luar biasa karena ia memiliki kemampuan dalam bidang tertentu, dan mau melakukan aktivitas dengan menggunakan kemampuannya tersebut.
2. Mampu, tetapi Tidak Mau. Ini tipe manusia yang sombong atau malas. Ia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, tetapi ia tidak mau melakukannya karena ia merasa tinggi hati atau karena ia malas untuk melakukannya.
3. Tidak Mampu, tetapi Mau. Ini tipe orang yang ingin maju. Ia sadar bahwa dirinya memiliki kekurangan (ketidakmampuan), tetapi ia mau dan berani untuk mencobanya. Dengan demikian ia akan belajar dan lama-kelamaan akan memiliki kemampuan tersebut.
4. Tidak Mampu dan Tidak Mau. Tipe manusia ini jelas kurang bermanfaat, karena ia tidak memiliki kemampuan dan tidak memiliki semangat / kemauan. Mau jadi apa dong?
Dalam setiap kegiatan, terutama dalam pelayanan, marilah katakan MAU walaupun saat itu kita TIDAK MAMPU. Kita percaya Tuhan yang akan memampukan kita, asalkan kita juga mau berusaha untuk memampukan diri.
Teladan dan contoh nyata penting, tetapi bicara yang powerful juga penting.
Teladan dan contoh sudah pasti, tetapi tanpa bicara kepemimpinan anda pasti tidak jalan.
Seseorang dikatakan pemimpin, bila ia memiliki anak buah. Untuk itu ia harus dapat berkomunikasi dengan para anak buahnya; pemimpin yang baik harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan kata-kata yang powerful, agar anak buahnya menjadi bersemangat dan mau mengikuti perintahnya.
Selain berbicara, pemimpin juga harus memberikan contoh dalam bentuk perbuatan nyata, karena hal ini yang akan memotivasi anak buah untuk mengikuti, karena mereka telah melihat manfaat nyatanya.
Bila tidak punya anak buah, maka marilah kita mempimpin diri sendiri. Malahan bila kata-kata dalam komunikasi hanya berdampak sekita 7%, maka komunikasi internal ke diri sendiri berdampak 100%. Marilah katakan hal-hal positip bagi anak buah kita, dan terutama bagi diri sendiri !
1 komentar:
Luar Biasa... Pak Agus S3, tapi sangat membumi... Saya yakin Bapak menyayangi dan disayang Tuhan... GBU
Posting Komentar